Foto: Dekan FKIP  Dwijendra University Drs I Made Kartika, M.Si.,(pwwlin kiri) dan lulusan berprestasi dalam yudisium FKIP Dwijendra University di Aula Sadhu Gocara Yayasan Dwijendra, Denpasar, Rabu (11/9/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dwijendra University melaksanakan yudisium dan pelepasan sarjana pendidikan periode ke-31 di Aula Sadhu Gocara Yayasan Dwijendra, Denpasar, Rabu (11/9/2019). Sebagian besar lulusan FKIP Dwijendra University tahun ini telah diserap di dunia kerja.

Dalam yudisium kali ini, FKIP Dwijendra University ini melahirkan sarjana pendidikan sebanyak 134 orang yang terdiri dari Prodi PPKn sebanyak 66 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah 45 orang.

Lalu Prodi PGSD 14 orang dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 9 orang. Untuk tahun ini, prodi PGSD dan Pendidikan Bahasa Inggris merupakan lulusan perdana.

Sejak berdiri dan sampai sekarang, secara keseluruhan FKIP Dwijendra University telah melahirkan sarjana pendidikan sebanyak 2.957 orang.

Menurut Dekan FKIP  Dwijendra University Drs I Made Kartika, M.Si., dari jumlah 134 orang yang diyudisium tahun ini sebagian besar sudah terserap di dunia kerja. Bahkan khusus untuk Prodi PGSD sudah semua diterima di dunia kerja.

“Karena tuntutan pendidikan masa kini di era milenial lulusan dituntut tidak hanya ‘bisa apa’ tetapi harus bisa ‘jadi apa’. Jadi lulusan FKIP kami harapkan terus mengembangkan diri,” ujar Kartika.

Pihaknya  juga menyampaikan seluruh lulusan prodi yang diyudisium tahun ini telah memiliki kompetensi yang tangguh dalam mengembangkan profesi guru ke depan. Sehingga ilmu yang diberikan oleh para dosen, dapat diterapkan dan diaplikasikan secara langsung di dunia kerja.

“Dengan berbekal ijazah ini, lulusan FKIP diharapkan menekuni profesi guru. Karena profesi guru adalah profesi yang sangat mulia dalam mencerdaskan anak bangsa. Nanti jadilah guru yang selalu ada dihati siswa,” pesan Dekan.

Di sisi lain menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 guru dituntut mampu memiliki kompetensi yang tinggi.  Maka guna menunjang sistem pembelajaran yang lebih inovatif, Dwijendra University khususnya FKIP akan memberikan kompetensi tambahan dalam wadah pengelolaan Dwijendra College.

“Dwijendra College didirikan untuk menambah skill mahasiswa dalam bahasa asing khususnya bahasa Mandarin, bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Dimana nantinya mahasiswa juga mendapatkan sertifikat pendamping ijazah,” ungkap Kartika lantas menambahkan ada juga short course bahasa dan budaya Bali dengan peserta dari mancanegara.

Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.MA.,  mengatakan sarjana yang dihasilkan FKIP dinilai sangat mudah mendapat pekerjaan, selain membuka lapangan pekerjaan itu sendiri.

Pihaknya juga menyarankan sebelum sarjana FKIP dilepas agar diberikan pelatihan-pelatihan yang berkenaan dengan kewirausahaan. “Sehingga lulusan sarjana yang dihasilkan Dwijendra University memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai ilmu bisnis,” ujar Dr. Gede Sedana.

Sementara itu dalam yudisium kali ini lulusan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tertinggi untuk Prodi PPKn diraih oleh Hermilinda Afrita Dinal dengan IK 3,65. Prodi Pendidikan Bahasa dan Daerah diraih oleh Benedita Rini Rosnita dengan IPK 3,5.

Prodi PGSD diraih oleh Dewa Putu Wijana Wiguna dengan IPK 3,77. Sedangkan prodi Pendidikan Bahasa Inggris diraih oleh Luh Putu Yesi Dianingsih dengan IPK 3,71. (wid)