Tulus Abadi

Jakarta (Metrobali.com)-

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta maskapai penerbangan AirAsia secara transparan memberikan informasi akurat kepada keluarga korban pesawat bernomor QZ8501 yang resmi dinyatakan hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi.

“Mereka harus transparan soal informasi dan dinamikanya kepada keluarga korban,” kata Anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi yang dihubungi dari Jakarta, Senin.

Selain transparan, Tulus juga meminta pihak maskapai bisa memberikan informasi yang akurat kepada keluarga korban guna menghindari simpang siur kabar dan spekulasi.

“Saya kira utamanya maskapai terus menerus meng-update informasi kepada keluarga korban setiap beberapa waktu sekali,” katanya.

Sejauh ini, lanjut Tulus, pihaknya belum menerima keluhan dari konsumen atas layanan maskapai penerbangan itu setelah insiden pesawat QZ8501 dinyatakan hilang kontak.

Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak setelah pilot meminta naik ketinggian untuk menghindari cuaca buruk.

QZ8501 merupakan jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC dan dipiloti oleh Kapten Iriyanto yang telah memiliki 20.500 jam terbang.

Pesawat tersebut membawa 155 penumpang, termasuk enam warga negara asing dan tujuh kru pesawat yang salah satunya adalah warga Prancis. Ada pun komposisi penumpang yakni 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak dan seorang bayi.

AirAsia membuka jalur komunikasi “Emergency Call Centre” bagi keluarga atau kerabat penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut di nomor (021) 2927081.

Keluarga penumpang Air Asia QZ8501 juga dapat menghubungi (031) 8690945 dan (031) 8690855 yang berlokasi ada di kantor Airline T2 Bandara Juanda, Surabaya. AN-MB