pb3as 3 januari 2016Denpasar (Metrobali.com)-

Untuk mewujudkan masyarakat Bali yang maju , aman , damai dan sejahtera (Mandara) upaya yang harus dilakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan masyaraka yang paling mendasar terlebih dahulu, seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi baru kemudian dapat mulai beranjak ke kebutuhan yang lebih tinggi. Hal ini mengacu dengan teori Maslow yang diungkapkan oleh Abraham Maslow yang mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi dipenuhi. Demikian disampaikan Gubernur Bali , Made Mangku Pastika, saat berbicara di ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja  (PB3AS) yang digelar di Lapangan Puputan Margarana , Niti Mandala Denpasar, Minggu (3/12). Ia mencontohkan program bedah rumah merupakan upaya pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal yang layak, serta melalui bantuan beras miskin (raskin ) merupakan upaya pemenuhan akan kebutuhan makanan. ” Hungry man is angry man,” ujar Pastika. Menurut Pastika mustahil berbicara keamanan pada masyarakat yang masih belum bisa makan atau kelaparan. Orang nomor satu ini memberi cintoh banyaknya orang yang bergelantungan di bis kota maupun duduk diatas kereta api yang jelas jelas membahayakan jiwanya.Namun karena mereka masih memikirkan perut yang lapar maka faktor keamanan pun diabaikan. Menurut pastika , setelah  kebutuhan dasar terpenuhi dan rasa aman dimiliki, maka selanjutnya manusia membutuhkan rasa memiliki dan kasih sayang dan setelah semua hal tersebut terwujud pada puncaknya yaitu kebutuhan akan martabat. Ia optimis jika teori Maslow  dapat diwujudkan Bali yang Mandara akan dapat terwujud. ” Damai itu bisa terwujud  kalau masyarakatnya hidup sejahtera, ” pungkasnya. Sementara itu dalam wawancara dengan awak media seusai berorasi, Pastika kembali menegaskan  bahwasannya di tahun 2016 , Pemprov Bali masih tetap akan melanjutkan  10 program prioritasnya dimana dalam anggaran induk 2016 dianggarkan untuk  membangun sebanyak 1500 unit bedah rumah, penambahan unit simantri, desa penerima gerbangsadu, beasisiwa miskin serta pembangunann SMK Bali Mandara di Kabupaten Karangasem. Menyinggung tahun 2016 dimana tahun ini pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Aean (MEA) sudah dimulai, Pastika menegaskan bahwasannya intinya MEA adalah ajang persaingan dan semua harus siap bersaing dan harus lebih unggul. Ia mengingatkan para generasi muda harus terus belajar dan meningkatkan diri sehingga kualitas yang dimiliki lebih unggul dari  masyarakat negara tetangga lainnya seperti Singapura, Thailand dan Philipina. ” Jangan manja lagi dan lakukan revolusi mental, ” tegasnya . Di bagain lain dari orasi, Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali, Made Santa, tampil di podium menyampaikan bahwa di Tahun 2015 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali berhasil melampaui dari target yang dicanangkan sebesar 102,76 % atau sekitar 82 M. Disampaikannya target PAD Pemprov Bali berada di angka 2 T 988 M,  danvdapat terlampui dimana PAD yang tercapai di akhir 2015 mencapai   3T 70 M. Hal ini tidak lepas dari sejumlah upaya yang telah ditempuh oleh Dinas Pendapatan Provinsi Bali  dalam upaya memaksimalkan pendapatan asli daerah diantaranya dengan menerapkan sistem on line bagi pembayaran pajak di Kabupaten /kota . Juga terobosan baru yaitu program Samsat Desa Beryadnya dengan melibatkan krama desa pakraman. Terobosan cukup berhasil   dibuktikan dengan  tingginya angka wajib pajak yang dapat dirangkul. Seperti di Kabupaten Jembrana, dengan program ini dalam sehari dihasilkan 680 Wajib pajak (WP), di Kabupaten Badung 1800 WP, kabupaten Bangli 200 WP serta di Kabupaten Gianyar 400 WP. Selain upaya diatas, pihaknya juga  meluncurkan sistem SMS ibu jari dengan memberi informasi kepada wajib pajak  15 hari sebelum jatuh tempo melalui SMS. Begitu pula hanya dengan pemberlakuan pajak progresif dari kendaraan roda 4 yang rohnya adalah untk mengupdate data kepemilikan  kendaraan bermotor, dan bukan semata mata untuk pajak. Selain dari Dispenda, Dinas Pekerjaan Umum Provisin Bali melalui Kepala Bidang ESDM  Putu Agus Budiana menyampaikan tentang perubahan regulasi ijin dari Galian C yang dulu menjadi kewenangan dari Kabupaten/ Kota kini untuk ijinnnya akan dialihkan ke pihak Provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum untuk teknisnya. Ia juga mengingatkan barang siapa saja yang menggunakan / memanfaatkan kekayaan alam  untuk dijual atau dikomersilkan harus memiliki ijin. Dari masyarakat umum, Podium kali ini diramaikan oleh Agung Risak dari Munti Gunung yang mengingatkan seluruh masyarakat untuk tidak memberikan sedekah kepada gepeng gepeng produktf yang banyak ada di jalanan yang notabene banyak dari gepeng gepeng tersebut berasal dari desanya sendiri. Ia menegaskan bahwasannya tidak ada dalam aturan desa maupun leluhur yang mengharuskan mereka mengemis dan sesungguhnya mereka bukanlah orang yang miskin karena di desanya mereka memiliki rumah dan sarana transportasi. Ia meminta pada pihak pemerintah agar mencarikan solusi terhadap hal tersebut dan menyarankan agar pemerintah membangun lebih banyak lagi kampus serta pabrik pabrik di desa terpencil. PB3AS kali ini juga disisi dengan pendeklarasian Organisasi Swastika Bali yang dirintis oleh para alumni mahasiswa Bali yang pernah belajar di Surabaya. Menurut salah satu perintisnya Wayan Gede Suci, organisasi yang dibentuk merupakan organisasi independen yang terdiri dari kaum intelektual yang bersatu dan ingin ngayah untuk Bali. Organisasi yang mengangkat ” Ngardi Bali Santhi ” sebagai tag line nya mengajak seluruh pemuda pemudi Bali yang cerdas dan produktif untuk bangkit dan lakukan sesuatu untuk Bali. Wayan Setiawan dari Bongkasa menyorot hal berbeda dalam orasinya. Ia berorasi tentang kualitas dari acara tayangan TV bagi anak anak yang menurutnya memilki kualitas buruk dan kurang mendidik. Untuk itu ia meminta pada Komisi Penyiaran untuk segera menertibkan tayangan tayangan tersebut. Tampil pula ibu Ana RS yang membawa hasil karyanya dengan mendaur ulang koran bekas menjadi barang barang berguna yang mendapat antusias dari masyarakat yang turut hadir dan berolahraga di lapangan pagi ini.  AD-MB