Sonia Nadya Simanjuntak

Sonia Nadya Simanjuntak

Denpasar (Metrobali.com)- 

Sebagai kelanjutan dari rangkaian program Dendang Kencana 2017, kali ini di Bentara Budaya Bali (BBB) digelar Workshop Musik, Vocal dan Gerak bersama dua musisi mumpuni Indonesia, Aning Katamsi dan Sonia Nadya Simanjuntak. Lokakarya ini akan berlangsung pada Sabtu (05/08) pukul 09.00 – 17.00 WITA di Jl. Prof. Ida Bagus Mantra No.88A, bypass Ketewel, Gianyar.

Workshop terbuka bagi Guru/Pengajar Vocal & Paduan Suara PAUD/TK/SD, namun tidak tertutup kemungkinan pula bagi Pelatih Vocal atau Paduan Suara umumnya. Program ini sekaligus menjadi persiapan menyongsong Lomba Paduan Suara Anak-Anak tingkat TK dan SD yang akan digelar pada akhir tahun 2017.

Kedua narasumber akan berbagai perihal teknik dasar vokal dan musik, khususnya ditunjukan bagi paduan suara anak. Selain itu, Sonia Nadya Simanjuntak, yang merupakan koreografer paduan suara anak ini, juga memberikan pembekalan perihal dasar-dasar komposisi gerak dan koreografi untuk mendukung penampilan paduan suara anak-anak.

Aning Katamsi merupakan penyanyi dan pelatih vocal yang reputasinya sudah tak diragukan lagi. Aning telah tampil dalam berbagai orkestra seperti Jakarta Concert Orchestra, Nusantara Symphony Orchestra, Twilite Orchestra, Jakarta Philharmonic Orchestra, and Orchestra Ensemble Kanazawa, dll. Sebelumnya ia juga pernah hadir di BBB sebagai narasumber dan penampil dalam acara Dialog dan Konser Musik Klasik “ A Tribute To Indonesian Composer” pada tahun 2015.

Bersama PSM Paragita Universitas Indonesia, Aning Katamsi mengikuti kompetisi internasional dan meraih penghargaan, antara lain: 1st prize for category A-Kunstlied (classic category) & 3rd prize for category B-Volksied (folksong category) of the “The 46th Internationaler Chorwettbewerb 2009” in Spittal an der Drau, Carinthia-Austria; special prize of Kontarpunkt Music Publishing Ltd. for the outstanding interpretation of Agnus Dei by Tóth Péter. Aning Katamsi juga aktif sebagai juri dalam 4th SDGNCF 2013 dan bintang tamu “solis soprano” pada Farfalla Concert yang diselenggarakan oleh SDG Choir.

Sementara Sonia Nadya, telah menjadi pelatih vokal, koreografer dan Solois di banyak konser, baik lokal maupun internasional. Dia telah secara aktif berpartisipasi dalam banyak Lokakarya Choral dengan beberapa pembicara internasional. Dia belajar vokal kepada Nancy Telfer dan Jing Ling Tam (dasar-dasar), Prof. Dr. William Lock untuk bangunan suara dan paduan suara, dan juga dengan Fernando Malvaruiz (American Boys Choir Conductor) dan David Hughes untuk konduktor.

Pada tahun 2006, dia mendapatkan Beasiswa dari HSBC-Jakarta, untuk memperluas pengetahuan musiknya. Sonia kemudian belajar di University of Oregon, Eugene-USA, dengan jurusan Vocal and Dance. Sejak 2009 ia menjadi konduktor Cantate Domino Choir dan Pangudi Luhur Youth Choir, Jakarta.

aning-katamsi

Selain di BBB, Workshop Musik, Vokal dan Gerak ini juga digelar di 3 kota lainnya, yakni Jakarta di Bentara Budaya Jakarta (11 Agustus 2017), Surabaya di Hotel Santika Pandegiling (26 Agustus 2017) dan Yogyakarta di Bentara Budaya Yogyakarta (27 Agustus 2017).

Dendang Kencana awalnya diadakan oleh Penerbit Grasindo di tahun 1990 bersama pengarang lagu anak, AT Mahmud, dan diadakan kembali di tahun 1992. Sejak tahun 1993, Dendang Kencana diadakan setiap tahun hingga terakhir kali diadakan pada tahun 1996. Pada penyelenggaraan DK di tahun-tahun tersebut, AT Mahmud langsung terjun sebagai narasumber ahli dan juri lomba. Karya-karyanya pun diperlombakan di sana, termasuk lagu tema “Dendang Kencana” yang beliau ciptakan dalam rangka menyambut pelaksanaan kegiatan ini.

Rangkaian program Dendang Kencana ini diawali Workshop Cipta Lagu Anak, yang juga berlangsung di BBB pada bulan Mei 2017 lalu. Hadir sebagai pemateri ialah komposer, musisi dan produser musik Indonesia yang bereputasi internasional, Dian HP serta Caecilia Hardiarini yang merupakan Dosen Jurusan Seni Musik Universitas Negeri Jakarta.

Frans Sartono selaku Steering Committee Dendang Kencana 2017 menjelaskan bahwa lagu anak-anak pada masanya telah membawa kenangan yang indah dan berdampak positif bagi anak-anak yang sekarang sudah dewasa atau bahkan sudah mempunyai anak.

“Indonesia butuh lagu anak-anak yang berkualitas tinggi sebagai sarana untuk mendidik dan memberi arahan positif bagi kehidupan anak-anak bangsa. Dendang Kencana 2017 kembali digerakkan oleh Kompas Gramedia agar para guru TK dan SD dapat menggali ilmu dari para narasumber, lalu sama-sama bergerak untuk menciptakan lagu-lagu bagi anak-anak dan akan kita bagikan, kita persembahkan bagi anak Indonesia,” terang Frans Sartono.

Sebelumnya pada bulan Juni – Juli 2017 juga telah dilangsungkan Lomba Cipta Lagu Anak, diikuti 600 peserta se-Indonesia. Dari hasil penjurian, ditetapkan masing-masing 10 Lagu Pemenang tingkat TK dan SD. Lagu-lagu hasil dari lomba ini akan digunakan sebagai materi Lomba Paduan Suara Anak-Anak tingkat TK dan SD di akhir tahun 2017.

Lahirnya program Dendang Kencana berangkat keprihatinan atas minimnya lagu-lagu anak saat ini. Sebuah kondisi yang sungguh berbeda dengan masa tahun 70-an hingga 90-an, di mana kala itu banyak pencipta lagu anak yang terus berkarya hingga akhir hayat mereka, seperti Pak Daljono, Pak & Bu Kasur, Ibu Soed, dan Pak AT Mahmud. Tema lagu anak yang mereka buat berasal dari kehidupan di sekitar kita seperti kebiasaan sehari-hari anak-anak, keindahan alam, orang tua serta rasa syukur pada Tuhan.

Sementara kini, anak-anak tidak mendapatkan haknya menikmati keceriaan masa kanak karena televisi tidak lagi menjadi sumber hiburan utama mereka. Televisi dan radio makin jarang menayangkan acara khusus anak-anak, apalagi siaran lagu anak-anak. Di sisi lain, acara-acara lomba vokal untuk anak-anak pun lebih banyak menonjolkan sisi kehidupan di balik kemampuan mereka bernyanyi.

Kondisi seperti ini juga terjadi di sekolah-sekolah dengan berkurangnya muatan pelajaran seni musik dan vokal dari kurikulum. Anak-anak lebih difokuskan kepada pendidikan eksakta yang jauh dari berolah vokal dan musik. Belum lagi keterbatasan guru seni musik & vokal yang memang mengerti betul bidang tersebut dan mempunyai layar belakang yang sesuai. Rls-MB