Mangupura (Metrobali.com)

Sebanyak 94 guru SMP di Badung melaksankan workshop contextual teching and learning (CTL) guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta guru Mulok (Bahasa Daerah). Workshop CTL untuk guru mata pelajaran Jasmani dan Kesehatan dilaksanakan dari tanggal 30 April sampai dengan 3 Mei 2012, sementara workshop CTL guru mulok dari tanggal 7 hingga 10 Mei 2012. Workshop CTL dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung diwakili Kabid Pendidikan Disdikpora Badung I Nyoman Suardana, S.Pd. di Hotel Darmawan, Senin (30/4/2012).

Ketua panitia diwakili I Nyoman Murta mengatakan workshop Contextual Teaching and Learning (CTL) guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta Mulok (Bahasa Daerah) tingkat SMP se-Kabupaten Badung merupakan konsep pembelajaran dan mengajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan kehidupan sehari-hari.  Dalam kontek itu perlu dimengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, apa mereka dan bagaimana mencapainya. “Metode inilah yang akan diperdalam dalam pelatihan sehingga nantinya sangat membantu pelaksanaan proses belajar mengajar,” ujarnya.

Sementara itu Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung Drs. Ketut Widia Astika, MM dalam sambutannya yang dibacakan I Nyoman Suardana mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan adalah merupakan dambaan suatu bangsa, karena harkat dan martabat bangsa dapat dilihat dari tinggi rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki. Pendidikan merupakan wahana pokok bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia oleh karena itu upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah terus dilakukan  untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Peningkatan mutu tenaga kependidikan menjadi fokus perhatian secara nasional yang mengamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa, berbudi luhur dan berkepribadian, berdisiplin, tangguh, mandiri, cerdas, terampil serta sehat jesmani dan rohani.

Ditambahkan, Peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 menerapkan ada 8 standar nasional pendidikan (isi, proses, kompetensi, PTK, Sarpras, Pengelola, Pembiayaan dan Penilaian). Permendiknas no. 16 tahun 2007 tentang standar guru dari delapan dimensi kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru yang diuraikan menjadi 92 item, sebagian besar menyangkut kopetensi di bidang profesional dan pedagogik. Oleh karena itu, seorang guru lebih banyak berperan sebagai pengajar dan pelatih untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. GAB-MB