Foto: Wisuda Sarjana ke-31 dan Magister ke-6 Dwijendra University di Agung Room, Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Senin (16/9/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dwijendra University menggelar Wisuda Sarjana ke-31 dan Magister ke-6 di Agung Room, Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Senin (16/9/2019).

Jumlah wisudawan/wisudawati sebanyak 394 orang, dimana Program S1 berjumlah 387 orang, dan Program Magister berjumlah 7 orang.

Rinciannya Fakultas Hukum (prodi Ilmu Hukum) sebanyak 143 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak 134 orang (prodi PPKn 67 orang, prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah 48 orang, prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 14 orang, dan prodi Pendidikan Bahasa Inggris 9 orang).

Fakultas Pertanian sebanyak 63 orang (50 orang Prodi Agribisnis dan 13 orang Prodi Agroteknologi). Fakultas Ilmu Komunikasi sebanyak 39 orang dan Fakultas Teknik sebanyak 4 orang. Sementara Magister (S2) Ilmu Hukum sebanyak 7 orang.

Hingga saat ini, Universitas Dwijendra telah melahirkan sarjana (S1) sebanyak 8.677 orang, dan Magister (S2) sebanyak 23 orang dan telah menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai di luar negeri.

Rektor Dwijendra University  Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.MA.meyakini bahwa para sarjana yang telah terlahir dari rahim Dwijendra university telah mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan di tingkat daerah dan nasional sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.

“Lulusan bisa jadi agen pembaharu dan pembangunan di masyarakat,” kata Rektor Dwijendra University dalam sambutannya.

Pada wisuda kali ini, para sarjana telah berhasil memperoleh predikat kelulusan dengan pujian yang berjumlah 73 orang, sangat memuaskan sebanyak 312 orang, dan lulusan dengan predikat memuaskan sebanyak 9 orang.

Sarjana dengan IPK tertinggi diraih oleh Ni Mader Sudiartini dari Fakultas Pertanian dengan nilai 3,94. Sedangkan pada program Magister (S2) Ilmu Hukum, lulusan terbaik adalah atas nama Ni Luh Sri Mahendra Dewi dengan IPK 3,93

Melalui Visi Dwijendra University sebagai pusat kegiatan ilmiah yang berguna, berbudaya, mandiri dan sejahtera, salah satu PTS (Perguruan Tinggi Swasta) terbaik di Bali ini senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi  dan memiliki daya kompetitif kuat, dan tetap berlandaskan etika akademik.

Lalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan penelitian untuk membentuk pribadi ilmuwan yang mandiri, kritis dan analisis; dan menerapkan serta menyebarluaskan hasil penelitian, ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan kesusastraan untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.

Sebagai lembaga pendidikan, Dwijendra University juga senantiasa memberikan berbagai keterampilan termasuk soft skill, dan emotional intelegence kepada mahasiswa agar mereka memiliki kemampuan akademik yang komprehensif.

“Serta agar dapat membangun interaksi yang saling percaya (mutual trust) dan jaringan sosial yang kuat bersama-sama masyarakat termasuk pemerintah,” kata Rektor Dwijendra University.

Dwijendra University juga selalu berupaya secara konsisten untuk semakin meningkatkan mutu kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dinamika masyarakat. Termasuk menjawab tantangan perubahan yang sangat dinamis di masyarakat dan tumbuhnya industri 4.0.

“Akreditasi institusi B  yang kami raih sebagai bentuk kepercayaan kepada Dwijendra University juga akan kami tingkatkan menuju akreditasi A,” imbuh Dr. Gede Sedana.

Pada kesempatan ini, Rektor Dwijendra University juga menyampaikan beberapa pesan kepada para wisudawan yang berbahagia. Pertama, jagalah nama baik almamater, menjadi suri tauladan dimanapun lulusan berada.

Kedua, amalkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah diterima selama kuliah dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai budaya dan pekerti serta kedisiplinan di tengah-tengah masyarakat

“Ketiga, jangan pernah berhenti berkarya melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab tahap menjadi sarjana bukanlah bagian akhir dari pematangan diri, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi yakinilah bahwa ilmu pengetahuan tidak pernah terhenti,” pesan Rektor Dwijendra University.

Sementara itu Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar Dr. I Ketut Wirawan, S.H.,M.Hum.,mengaku berbangga pada kesempatan wisuda kali ini. Sebab ini juga merupakan wisuda pertama yang dihadirinya pasca dipercaya memimpin Yayasan Dwijendra.

Ia menegaskan wisuda bukan hanya sebagai seremonial belaka, tetapi sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan selanjutnya. Dimana tugas dan tantangan kedepan yang harus dihadapi para wisudawan ini akan lebih berat dan komplek dibanding sebelumnya ketika mereka masih menjadi mahasiswa.

Keberhasilan yang dirayakan hari ini merupakan awal perjalanan panjang yang akan ditempuh dalam menjalankan karier ke depan yang sarat dengan tantangan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

“Kata kuncinya ‘jangan cepat berpuas diri’ harus senantiasa melekat di dalam sikap dan perilaku Saudara, agar dapat terus termotivasi untuk belajar dan belajar, bekerja dan bekerja secara terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta tuntutan dan perkembangan jaman,” pesan Dr. Wirawan.

Ia juga berpesan agar para lulusan ini mampu semakin menunjukkan eksistensi dan kontribusi nyata di tengah masyarakat. “Dwijendra tidak hanya mencetak lulusan yang hanya bisa mencari pekerjaan sendiri, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan,” imbuh Dr. Wirawan.

Ia pun mengajak lulusan agar bangga menjadi alumni Dwijendra University dan bagian keluarga besar Yayasan Dwijendra. “Bagaimanapun juga kita tetap yakin Dwijendra is The Best,” tutup mantan Rektor Dwijendra University ini.

Sementara itu Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Prof. Dr. Drs. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., dalam sambutannya memberikan aspirasi dan penghargaan kepada orang tua wisudawan atas kepercayaan kepada Universitas Dwijendra karena telah menyerahkan putra-putri mereka untuk mengikuti pendidikan, sehingga saat ini dapat diwisuda.

“Atas kepercayaan tersebut, tentu pengelola pendidikan tidak dapat tinggal diam, apalagi disia-siakan. Pengelola pendidikan berkewajiban untuk selalu mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan.

“Sehingga kepercayaan dari orang tua dan masyarakat pada umumnya terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan tuntunan dan dinamika masyarakat dan kemajuan lptek,” ujar Prof Dasi Astawa.

“ltulah sesungguhnya yang kita ingin wujudkan sebagai pengola pendidikan, terutama Pendidikan Tinggi, yakni kepercayaan masyarakat,” imbuhnya. (wid)