Klungkung (Metrobali.com)-
 Wisatawan Asia mendominasi kunjungan pariwisata ke Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang terpisah dengan daratan Bali yang sebagian besar mengadalkan wisata bahari.

“Kunjungan wisatawan itu cenderung meningkat mengingat semakin tingginya minat masyarakat untuk menikmati panorama alam bawah laut yang dikelola dengan baik oleh pihak swasta dan pemerintah daerah setempat,” kata Mis Bahudin selaku Kepala Desa Yeh Pakeh, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Rabu (12/6).

Pihaknya bersama masyarakat setempat terus berupaya mendorong masyarakat untuk ikut serta mempromosikan pariwisata untuk meningkatkan kunjungan pariwisata di daerah itu.

Oleh Karena itu, Bahudin mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungannya, kebersihan dan tidak merusakan terumbu karang di kawasan tersebut.

Sementara itu, Kapten Kapal Quiksilver Wayan Widiasa menambahkan, kapal yang dinakodainya berkapsitas 400 penumpang yang sebagian besar dilayaninya selama ini adalah wisatawan China dan Taiwan untuk berlibur ke Nusa Penida, dengan jadwal setiap hari tanpa ada hari libur.

“Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut sangat antusias dan terbukti banyak wisatawan sampai berkali-kali datang ke Nusa Penida,” katanya.

Menurut dia, kawasan pariwisata bahari tersebut kebetulan dikelola oleh Quiksilver yang juga sebagian sahamnya milik tokoh adat Bali dan pemerintah daerah sehingga mereka berkomitmen untuk terus menjaga dan mengembangkan kawasan tersebut menjadi pariwisata andalan di daerah itu.

Selain itu, Tokoh Puri Kesiman (Tokoh Adat Bali) Anak Agung Ngurah Kusuma Wardana mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan terutama kekayaan dan keindahan wisata bahari di daerah itu.

“Kehidupan ekosistem di laut Bali jika tidak diselamatkan dari sekarang akan semakin memperihatinkan dan secara otomatis mulai ditinggalkan para wisatawan,” ujarnya.

Ia mengatakan, semua daerah di Indonesia sudah banyak mengembangkan pariwisata dan jika pariwisata Bali tidak ditangani secara serius maka Bali secara perlahan mulai ditinggalkan oleh para pendatang. INT-MB