Denpasar (Metrobali.com)-
Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Denpasar, Gusti Ngurah Wiratna berang dengan ulah terpidana 20 tahun kasus kepemilikan mariyuana, Schapelle Leigh Corby. Pasalnya, warga negara Australia itu selalu rewel menuntut pemenuhan haknya. Sementara kewajibannya selalu abai dilaksanakan.

“Seperti ini hari dia tidak ikut apel akbar tanpa keterangan jelas. Kalau Lindsay Sandiford sedang sakit,” kata Wiratna di Lapas Kerobokan, Rabu 6 Maret 2013.

Kerewelan “ratu mariyuana itu akan pecah ketika tiba Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus tiap tahunnya. Corby, imbuh Wiratna, menuntut hak dia untuk mendapatkan remisi kemerdekaan. “Kalau 17 Agustus dia menuntut hak. ‘This is independent day’,” demikian tiru Wiratna.

Sementara itu, soal remisi Natal 2012 yang tak kunjung turun, Wiratna enggan membahasnya. Menurut dia, hal itu merupakan kewenangan Kementerian Hukum dan HAM. “Jangan ditanya disetujui atau tidak itu kewenangan Kemenkumham. Yang penting diingat, kewajiban dan hak harus berjalan seimbang,” demikian Wiratna. BOB-MB