Mangupura (Metrobali.com)-

Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) memiliki peran strategis untuk ikut menciptakan keluarga bahagia lahir dan bathin. Harmoni dan berkelanjutan sebuah keluarga sangat ditentukan oleh sosok wanita dalam melaksanakan kewajibannya baik dalam kapasitasnya selaku seorang istri, ibu yang sekaligus sebagai pendidik anak-anak dalam mewujudkan generasi emas selanjutnya. Hal tersebut diungkapkan Bupati Badung A.A. Gde Agung pada acara Musyawarah Cabang (Muscab) III WHDI Kabupaten Badung bertempat di Gedung Wanita Karya Graha Lumintang, Kamis (14/6). Turut hadir anggota DPRD Kab. Badung I.G.N. Jelantik Trinaya, Ketua WHDI Provinsi Bali Ny. Bintang Puspayoga, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Badung yang sekaligus sebagai Penasehat  WHDI Kab. Badung  Ny. Ratna Gde Agung, Ketua WHDI Kab. Badung Ny.I.A. Sri Sumiatini Sudikerta serta para Kepala SKPD di lingkungan Pemkab. Badung.

Bupati menjelaskan, bahwa keberadaan wanita di Bali sering disebut sebagai  bungan natah karena memegang peranan yang sangat penting dalam rumah tangga, serta memiliki tugas dan tanggungjawab yang cukup berat terutama dalam kehidupan keseharian dengan berbagai aktivitas ritual dan budaya yang sangat kompleks. Lanjut disampaikan perkembangan arus informasi serta terjadinya transformasi nilai yang menyentuh pada berbagai bidang kehidupan telah memberikan andil yang cukup besar terhadap adanya perubahan tatanan kehidupan masyarakat yang mengindikasikan bahwa telah terjadi degradasi moral dan budi pekerti di sekitar kita.

Bercermin pada fenomena tersebut maka pembangunan mental spiritual masyarakat berbasis keluarga perlu menjadi perhatian bersama. Karena hal tersebut maka wadah WHDI Kab. Badung memiliki peran yang amat sangat penting dalam membentuk keluarga Hindu yang sejahtera lahir batin, sebagai dasar terbentuknya masyarakat Hindu yang sejahtera. Diharapkan pula agar WHDI Kab. Badung mampu meningkatkan peran sertanya dalam pembentukan masyarakat Hindu Kab. Badung yang berlandaskan dharma. Bupati Gde Agung juga mengungkapkan sebuah kata bijak “dibalik sukses tokoh-tokoh besar di dunia ini pastilah ada sosok wanita yang bertangan dingin dan sangat bijaksana yang mendampinginya,” pungkasnya.

Dibagian lain Penasehat WHDI Kab. Badung Ny. Ratna Gde Agung menekankan bahwa Muscab ini mempunyai makna penyegaran, baik dari sisi personil, sisi program dan kegiatan. Melalui Muscab diharapkan organisasi WHDI Kab. Badung dapat memulai dengan darah baru, semangat baru dan langkah yang penuh harapan, serta bisa menjadikan ajang Muscab ini sebagai momentum evaluasi atas pengabdian dan dedikasi organisasi kepada masyarakat.

Sementara itu ketua panitia Muscab Sagung Alit Mahyuni Wisnu melaporkan tujuan dilaksanakannya Muscab ini untuk membahas pertanggungjawaban Ketua WHDI Kab. Badung masa bakti 2006-2011 serta membahas program kerja  dan pemilihan Ketua WHDI  Kab. Badung tahun 2012-2017. Muscab diikuti oleh peserta yang terdiri dari pengurus WHDI Kab. Badung, pengurus WHDI Kecamatan dan pengurus WHDI desa adat se-Kabupaten Badung yang berjumlah 150 orang. Tema yang diangkat dalam Muscab ini adalah melalui musyawarah cabang III WHDI Kabupaten Badung kita bersatu untuk mewujudkan keluarga sukinah bhawantu menuju Badung yang santhi dan jagadhita. IKA-MB