Denpasar (Metrobali.com)-

Kerja dari rumah atau work from home (WFH) karena pandemi COVID 19 tetap harus memperhatikan kesehatan kulit. Apalagi bila meja kerjamu berdekatan dengan jendela.

Sebab, sinar ultraviolet A bisa menembus jendela bahkan sampai ke lapisan dalam kulit yang disebut dermis.

Karenanya, pemakaian sunscreen atau losion tabir surya tetap dianjurkan walau Anda menjalani WFH dan lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.

” 95 persen dari sinar matahari itu mengandung ultraviolet A yang bisa menembus atmosfer, awan, jendela, hingga masuk ke lapisan kulit paling dalam, ” ujar dr. Farrah Erman dari Regenesis Indonesia dalam konferensi pers virtual Regenesis Open Education (ROE) , belum lama ini.

Sejauh ini ada beberapa jenis tabir surya dengan kandungan sun protection factor (SPF) berbeda, misalnya SPF 15, SPF 30, SPF 50, dan SPF 100. Semakin tinggi kandungan SPF dalam sunscreen maka semakin efektif untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet.

Farrah menyarankan, minimal memakai sunscreen dengan kandungan SPF 30 yang bisa memproteksi 95 persen paparan sinar matahari. Sedangkan sunscreen dengan kadar SPF 50 mampu memproteksi hingga 98 persen.

Sementara menurut Pemimpin Bidang Edukasi Profesional dan Penelitian Rumah Sakit Pendidikan Dokter Sutomo, Surabaya, Cita Prakoeswa, untuk kulit orang Asia, jumlah SPF pada tabir surya yang direkomendasikan adalah di atas 30.

Agar tabir surya dapat melindungi kulit secara maksimal, menurut Cita, dosis yang pas untuk kulit wajah dan leher yakni 1-2 sendok teh. Mengoles tabir surya pun tidak boleh asal-asalan. Agar tabir surya terserap kulit degan sempurna, usapkan yang dilakukan sebaiknya melawan arah gravitasi atau dari bawah ke atas.