Dr-Arya-Wedakarna

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali membangun “Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Margarana sebelah barat Monumen Bajra Sandhi Renon, Kota Denpasar mendapat kritikan dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI).

“Saya mengritisi pembangunan PB3AS yang lokasinya di Lapangan Margarana Renon, Kota Denpasar tersebut, karena lokasinya kurang tepat dan dikhawatirkan akan disalahgunakan masyarakat,” kata anggota DPD-RI Gusti Ngurah Arya Wedakarna di Denpasar, Selasa (11/11).

Menurut dia, lokasi PB3AS harus strategis sehingga masyarakat dalam menyampaikan aspirasi bisa didengar oleh anggota legislatif dan masyarakat umum, bukan di tengah lapangan seperti itu.

Sebenarnya, kata dia, adanya PB3AS dengan tujuan bisa memberi ruang kepada masyarakat atau mengalokasi para pendemo ketika menyampaikan aspirasinya.

“Jadi dengan lokasi tersebut diharapkan masyarakat bebas bisa menyampaikan aspirasinya atau para pendemo ada ruang publik yang tidak sampai menganggu aktivitas masyarakat atau mengganggu lalu lintas,” ucapnya.

Arya Wedakarna lebih lanjut mengatakan DPR di Senayan, Jakarta juga berencana membuat semacam ruang publik untuk bicara (podium) dengan tujuan jika ada pendemo tidak menganggu arus lalu lintas di kawasan Jalan Gatot Subroto Jakarta.

“Saya sudah sempat bertemu dengan anggota legislator dan berencana membuat ruang podium bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi atau para pendemo menyampaikan aspirasi kepada kalangan anggota Dewan,” katanya.

Sebelumnya, Pemprov Bali memberikan ruang kebebasan tambahan bagi masyarakat dengan menyediakan sebuah mimbar yang dinamakan PB2AS. Podium yang terdiri dari mimbar kecil dan terdapat pengeras suara itu hanya dibuka setiap Minggu pagi, mulai pukul 08.00-10.00 Wita. AN-MB