Foto: I Wayan Rena, S.E.,calon Perbekel Desa Sidakarya Periode 2019-2025 bersama Kelompok Graha Wisata Dusun Sekar Kangin Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Selasa malam (8/10/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Tokoh masyarakat Desa Sidakarya I Wayan Rena, S.E., yang juga calon Perbekel Desa Sidakarya Periode 2019-2025 disambut antusias saat bertatap muka atau simakrama dengan Kelompok Graha Wisata Dusun Sekar Kangin Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Selasa malam (8/10/2019).

Wayan Rena dianggap sebagai pemimpin yang mengedepankan pelayanan tulus kepada warga. Sosok yang dikenal sangat dekat dengan warga dan bersahaja ini cepat tanggap dalam merespon dan menangani berbagai keluhan atau masalah yang dihadapi warga.

“Pak Wayan Rena adalah pemimpin yang melayani bukan ingin dilayani,” kata Ketut Warsa, tokoh dari Kelompok Graha Wisata Dusun Sekar Kangin bersama puluhan warga saat simakrama dengan Wayan Rena.

Wayan Rena telah cukup lama mengabdi juga di Desa Sidakarya misalnya sebagai Kepala Dusun Graha Santi Desa Sidakarya periode 2004-2014. Dalam pengabdian selama ini, pria berjiwa sosial tinggi dan punya darah seni dinilai mampu mengutamakan kepentingan orang banyak.

“Beliau pemimpin yang kedepankan kepentingan masyarakat. Jadi kami jelas selektif pilih calon Perbekel yang tidak punya kepentingan pribadi atau kelompok namum utamakan kepentingan masyarakat luas,” kata Ketut Warsa.

“Kami sudah lama kenal Pak Wayan Rena dan kami anggap sebagai keluarga besar. Namun bukan semata pilih teman tapi kami pilih pemimpin yang tidak hanya punya visi misi kuat tapi juga bekerja nyata,” imbuh Ketut Warsa.

Sosok pemimpin yang sedikit bicara tapi banyak kerja (Talk Less Do More) ini pun dinilai ada pada sosok Wayan Rena yang diyakini pula mampu membawa Desa Sidakarya lebih maju lagi.

“Pak Wayan Rena ini, Talk Less Do More. Sedikit bicara tapi banyak kerja. Bukan hanya berteori, bukan NATO, Not Action Talk Only, (tidak kerja hanya wacana). Jelas juga beliau sudah ada kerja nyata di desa,” pungkas Ketut Warsa.

Wujudkan Sidakarya BERSEMI

Dalam memimpin Desa Sidakarya nanti Wayan Rena mengusung visi menuju “Terwujudnya Sidakarya BERSEMI: Berbudaya, Sejahtera, Maju, dan Inovatif.”

Di hadapan warga Kelompok Graha Wisatai ini, pria yang dikenal bersahaja dan berjiwa sosial tinggi itu juga memaparkan berbagai progam prioritasnya.

Dengan disampaikannya visi misi tersebut ia berharap masyarakat bisa memahami dan dimengerti apa yang menjadi pokok permasalahan yang nantinya dituangkan memjadi skala prioritas dalam bentuk program kerja.

“Ketika visi misi itu dituangkan dalam program kerja, inilah bentuk nyata dari apa yang kita harapkan bersama. Kita tidak menjual janji, tapi pembuktian,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan akan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada di Graha Wisata, meskipun itu sudah ada dari segi pemeliharaan dan finishingnya.

“Misal, balai kelompok yang ada akan lebih dimaksimalkan lagi, tinggal finishing saja. Nah inilah yang salah satu skala prioritas dalam menopang infrastruktur pembangunan Desa Sidakarya yang berorientasi budaya dan sejahtera,” ujarnya.

Ia mengakui fasilitas publik yang ada di wilayah Desa Sidakarya memang sudah ada banyak, tapi yang perlu disinergikan lagi kedepan yaitu penataan taman desa ataupun “telajakan” yang berorientasi pada lingkungan.

“Taman desa itu kan bisa jadi branding sekaligus menjaga dan menjadikan kawasan hijau,” sebutnya sembari mengatakan potensi yang dimiliki generasi muda juga tidak bisa dikesampingkan, fasilitas dan potensi itu kedepannya akan lebih dimaksimalkan lagi.

Melayani dengan Baik, Cepat dan Tepat

Di sisi lain bagi Wayan Rena tidak sulit untuk menuju kearah kesejahteraan bagi Desa Sidakarya kalau semua elemen dan komponen bersatu padu, bekerjasama, gotong royong, dan punya komitmen untuk bersama-sama membangun Desa Sidakarya.

“Saya siap melayani warga seluruhnya dengan baik, cepat, tuntas,” kata pria yang dikenal sangat dekat dengan warganya ini.

Rena punya misi dan komitmen untuk melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan sebagaimana yang tercantum dalam dokumen RPJM Desa Sidakarya.

Ia juga siap menciptakan kondisi masyarakat yang tertib dan rukun dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpegang teguh pada prinsip duduk sama rendah berdiri sama tinggi.

“Menjadi komitmen saya untuk ngayah dengan tulus dan selurus-lurusnya bagi tanah kelahiran saya Desa Sidakarya,” tegas Rena.

Hal lain juga yang menjadi prioritas adalah optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa meliputi penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan, pelayanan prima untuk masyarakat Desa Sidakarya (cepat, tepat dan benar).

“Pelayanan di Desa tidak boleh lagi berbelit-belit dan menyusahkan warga. Semuanya harus dibuat mudah, cepat, tepat dan benar. Salah satunya dengan sentuhan teknologi dan yang terpenting dengan sentuhan hati,” ujar Wayan Rena.

“Saya tidak akan pernah tunda tunda pelayanan
Kalau bisa dipercepat kenapa diperlambat,” tegas pria yang juga pengurus LPM Bidang Olahraga dan Kepemudaan Desa Sidakarya ini.

Di sisi lain, pria berjiwa sosial tinggi yang aktif di berbagai kegiatan sosial di desa ini juga telah sejak lama menunjukkan loyalitasnya terhadap pelestarian seni yang berbasis kearifan lokal. Misalnya ia mendirikan Sanggar Seni Citta Kelangen Denpasar.

Lewat sanggar ini ia membina generasi muda untuk mencinta dan menguasai aktivitas seni budaya Bali seperti gong semara pagulingan, gender wayang, rindik, dan baleganjur.

Atas kegigihan dan totalitasnya mengembangkan seni budaya di Desa Sidakarya dengan spirit melayani, Rena menerima beragam penghargaan seperti penghargaan seni Pemerintah Kota Denpasar tahun 2001 dan 2003.

Ia juga meraih penghargaan dari Walikota Denpasar sebagai Tenaga Pelaksana Pembauran Banjar tahun 2005. Ia juga mendapatkan penghargaan saat ikut berkontribusi menyukseskan pertemuan tahunan IMF-WB tahun 2018 silam. (wid)