Wayan Eka Widanta.

Denpasar (Metrobali.com)-

 

Sosok Wayan Eka Widanta dikenal sebagai salah seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Denpasar. Ia memegang jabatan cukup penting, sebagai Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum). Disela-sela kesibukannya yang padat, jaksa kelahiran Gianyar, 13 Maret 1980 ini masih sempat memelihara aneka jenis burung hingga berjumlah puluhan ekor. “Pelihara burung itu bisa melatih kesabaran sekaligus mencintai ciptaan Tuhan sesuai konsep Tri Hita Karana,” tutur Eka Widanta baru-baru ini.
Kecintaan Eka Widanta pada burung sejatinya sudah cukup lama, bahkan sebelum memasuki masa kuliah. Pria yang menyunting teman kuliahnya itu mengaku makin ‘gila’ pada burung ketika telah berkeluarga. “Saya sering bohongi istri, biar tidak dimarah saya bilang beli harga murah,” aku bapak empat orang anak ini sambil tertawa.
Kini burung peliharaan Eka Widanta ada yang disimpan di rumah dan sebagian di kantor. ” Sedih banget kalau sudah kita pelihara lama terus mati mendadak,” kenang jaksa yang mengawali tugas sebagai bagian TU ini.
Selain burung berbagai jenis baik yang asli Bali atau bukan, Eka Widanta juga memelihara beberapa ekor ayam. Salah satu koleksinya termasuk ayam unik, karena suaranya mirip orang tertawa, ya namanya ayam ketawa atau ayam pelung. Beberapa koleksi yang disimpan di kantor kejari ini cukup menyita perhatian masyarakat yang hendak berurusan dengan korp Adyaksa ini. Kicauan Jalak Bali, Murai, Kacer dan lainnya diselilingi ayam ketawa menciptakan rasa adem di halaman kejaksaan. “Biar beda kalau ada suara burung,” kata Widanta.