Denpasar (Metrobali.com)-

Bank Indonesia Wilayah III Bali dan Nusa Tenggara akan meningkatkan pencegahan peredaran uang palsu menjelang Pemilihan Umum tahun 2014.

“Peredaran uang palsu yang kami hindarkan menjelang Pemilu 2014,” kata Pimpinan Bank Indonesia Wilayah III Bali dan Nusa Tenggara, Benny Siswanto, di Denpasar, Kamis (19/12).

Bank Indonesia sendiri akan melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian dalam rangka pencegahan peredaran uang palsu yang dikhawatirkan digunakan oleh oknum-oknum tertentu saat pesta demokrasi 2014.

Untuk mencegah hal tersebut pihaknya telah merancang strategi di antaranya melalui lembaga jasa pengiriman uang atau “Cash in Transfer” (CIT), melalui bank pelaksana dan Bank Indonesia.

Selain itu pihaknya juga akan mengintensifkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang bersentuhan langsung dengan proses transaksi keuangan tunai.

“Kami akan lakukan secara intensif untuk menangkal peredaran uang palsu jelang Pemilu,” ucapnya.

Data dari Bank Indonesia Denpasar, total uang palsu yang berhasil diamankan di Pulau Dewata hingga triwulan II 2013 tercatat sebanyak 1.216 lembar.

Bertambah banyaknya uang kertas palsu yang beredar di daerah ini diketahui berdasarkan temuan bank-bank atau laporan lembaga keuangan lainnya, namun tidak disebutkan berapa nilai dari seluruh lembar uang palsu tersebut.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa jumlah uang kertas Rp100.000 paling banyak dipalsukan atau mencapai 92,52 persen dari volume, disusul Rp50.000 dengan porsi 6,7 persen dan selebihnya pecahan Rp20.000 dan Rp5.000. AN-MB