Foto: Wakil Sekjen (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Putu Supadma Rudana (kanan) saat bersama Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam daftar nama yang digadang-gadang menjadi calon menteri dalam jajaran Kabinet Kerja Jilid II Presiden Jokowi.

Sebagai sosok tokoh muda visioner dan energik, putra bungsu Presiden RI dua periode Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dinilai cocok dan layak mengemban amanat sebagai Menteri Sosial (Mensos).

“AHY punya stamina kuat untuk menjadi Menteri Sosial,” kata Wakil Sekjen (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Putu Supadma Rudana saat dihubungi Senin (15/7/2019).

Kenapa Menteri Sosial? Supadma Rudana yang juga Juru Bicara (Jubir) Kogasma Demokrat ini menjelaskan AHY punya pengalaman kuat sebagai anggota TNI sehingga punya stamina kuat, enerjik untuk blusukan keliling Indonesia. Dia tentu sudah akrab dengan pelosok wilayah tanah air.

Terlebih dengan kondisi Indonesia yang merupakan daerah rawan bencana, sebagai Menteri Sosial nantinya AHY dinilai tepat untuk mengatasi berbagai persoalan yang akan muncul.

Ketika terjadi berbagai bencana di sejumlah wilayah Indonesia, selaku Komandan Kogasma Demokrat, sebelumnya AHY juga kerap langsung turun ke daerah bencana ini membantu warga dan pemerintah daerah setempat.

“Demokrat punya putra-putri terbaik salah satunya AHY. Kader terbaik Demokrat, tokoh muda yang bersih, punya komitmen tinggi, semangat kerja besar dan cukup lama berpengalaman di TNI,” beber Supadma Rudana yang juga Anggota Fraksi Demokrat DPR RI ini.

Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, perpustakaan, pariwisata dan ekonomi kreatif ini menegaskan sejumlah kelebihan AHY itu justru sangat besar bisa membantu Presiden Jokowi membangun bangsa ini.

“Tentu partai politik lainnya jika punya kader-kader terbaik wajib diajak pula dalam jajaran kabinet Jokowi,” imbuh Politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar itu.

Harapkan Jokowi Rangkul 9 Parpol di Kabinet

Supadma Rudana juga berharap Presiden Jokowi merangkul sembilan partai politik (parpol) di DPR RI untuk masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II.

Bagi Supadma Rudana jika semua parpol dirangkul untuk menempatkan kader terbaiknya sebagai menteri di kabinet Jokowi maka kabinet ini akan menjadi Kabinet Persatuan Indonesia.

“Jadi sembilan partai politik ini sangat indah dan elok jika semua ikut terlibat dalam pemerintahan Pak Jokowi. Jadi namanya Kabinet Persatuan Indonesia,” tegas Supadma Rudana.

Pandangan ini diungkapkan sebab Demokrat ingin mengedepankan terciptanya persatuan nasional. Terlebih juga dua tokoh bangsa yang sebelumnya menjadi rival politik dalam kontestasi Pilpres 2019 yakni Jokowi dan Prabowo sudah bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019) sebagai langkah awal untuk mewujudkan rekonsiliasi.

Supadma Rudana pun mengaku bersyukur dan mengapresiasi dua tokoh bangsa ini akhirnya bisa bertemu juga. Sebab pertemuan Jokowi dan Prabowo adalah momentum yang baik untuk terjadinya rekonsiliasi bangsa ini

“Jadi tidak ada lagi namanya koalisi atau oposisi. Kabinet Jokowi adalah Kabinet Persatuan Indonesia,” tegas Supadma Rudana.

Koalisi Jokowi Harus Legowo

Ia pun berharap tentunya pihak koalisi yang mengusung Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu (Koalisi Indonesia Kerja) yang sudah berjuang memenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 dan 02 harus punya sikap kenegarawanan. Wajib legowo menerima semua parpol masuk dalam kabinet Jokowi demi persatuan Indonesia.

“Kita berharap koalisi, PDIP, Golkar, NasDem, PKB, PPP legowo wujudkan persatuan Indonesia. Ini untuk menjadikan momentum 2019-2024 menjadi Kabinet Persatuan Indonesia. Agar semua bisa hadir dan memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara,” beber Supadma Rudana.

Seperti diketahui sebanyak sembilan partai politik berhasil mendapatkan perolehan suara di atas empat persen atau melewati ambang batas parlemen dan lolos ke DPR RI.

Pertama PDI Perjuangan selaku pemenang Pileg 2019.Lalu disusul Gerindra di posisi kedua dan Golkar di posisi ketiga. Urutan keempat hingga terakhir secara berurutan meliputi PKB, Nasdem, PKS, Demokrat, PAN, PPP.

Dari sembilan parpol ini hanya Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur selaku pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu.

“Demokrat ingin kabinet ke depan meneguhkan persatuan Indonesia, kebersamaan kita. Semua pihak harus dirangkul,” kata Supadma Rudana.

“Namun tentu yang dipilih adalah figur-figur yang kredibel, kompeten membantu Presiden Jokowi mengelola negara ke depannya,” tandas Supadma Rudana yang dalam Pileg 2019 ini kembali lolos ke DPR RI dapil Bali dari Partai Demokrat. (wid)