masyarakat tanjung benoa bersihkan pulau pudut

TANJUNG BENOA (Metrobali.com) –

Desa Adat Tanjung Benoa yang sudah selama tiga tahun ini berjuang untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa, Minggu sore (7/2), ratusan warga Tanjung Benoa menggelar aksi bersih-bersih pulau Pudut dari berbagai sampah.

Made Wijaya selaku Bendesa Adat Tanjung Benoa ikut hadir di tengah-tengah masyarakat saat membersihkan pulau pudut saat air surut tersebut. “Ini komitmen kami dalam perlestarian lingkungan, serta sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana, yakni hubungan dengan lingkungan,” ujarnya.

IMG-20160207-WA0021

Pria yang juga menjadi anggota DPRD Kabupaten Badung ini juga menjelaskan, kegiatan ini bukan menjadi pencitraan belaka. “Menjaga lingkungan adalah kewajiban kita sebagai masyarakat, begitupun dalam mempertahankan Teluk Benoa, jangan sampai dirusak dengan rencana mau mereklamasinya,” terangnya.

IMG-20160207-WA0019

Hal senada juga disampaikan oleh ketua Tanjung Benoa Tolak Reklamasi, Wayan Kartika di sela aksi bersih-bersih Pulau Pudut berlansung. “Ya jangan lah pemerintah memaksakan kehendaknya untuk mereklamasi Teluk Benoa, sudah jelas-jelas ini di tolak oleh desa adat pesisir yang menjadi daerah terdampak lansung jika reklamasi di lakukan,” tegasnya.

Selain aksi bersih-bersih Pulau Pudut dilakukan, masyarakat juga memasang dua spanduk sebagai sikap penolakan reklamasi teluk benoa.

IMG-20160207-WA0018Masyarakat Tanjung Benoa juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan Perpres 51/2014 dan mengembalikan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi. RED-MB