Warga Serangan Dukung Jokowi-JK

Denpasar (Metrobali.com)-

Para tokoh masyarakat adat, nelayan, pedagang, dan kaum muda Desa Serangan, Denpasar-Selatan  mendeklarasikan dukungannya kepada capres-cawapres Jokwo-JK, yang dikoordinir Made Mudana Wiguna, tokoh adat Serangan. Deklarasi disampaikan di sela acara penyerapan aspirasi rakyat dihadapan Anggota DPR RI Fraksi PDI-P asal Dapil Bali, Nyoman Dhamantra, yang dihadiri koordinator Semeton Jokowi, Agung Putri Astrid dan sejumlah relawan lainnya, bertempat di Pendapa Restoran Sakana, Serangan, Minggu (29/06/2014).

Dalam penyerapan aspirasi tersebut terungkap sejumlah masalah, terkait dengan proyek Reklamasi Serangan yang kini mangkrak, dualisme Bendesa Adat, ataupun rencana eksekusi warga kampung Bugis. “Masyarakat bawah tidak mendapat keadilan dan kepastian. Dualisme Bendesa Sengan misalnya, tidak bisa dibiarkan dan berlarut, terlebih menjelang upacara “Pasupati” atas benda-benda suci. Di sini perlu tindakan nyata, dengan perubahan yang dimulai dari kejujuran, ketulusan dan ketegasan seorang pemimpin,” ungkap Wayan Patut, tokoh muda, peraih Kalpataru dari Presiden RI, SBY, selaku pelestari karang.

Menurut Nyoman Dhamantra, hal tersebut bisa tercapai jika kekuasaan berasal dari, oleh, dan untuk rakyat, serta bukan hasil koalisi para elit politik, yang justru kian marak di masa reformasi. “Dualisme Bendesa Adat di Serangan, rencana eksekusi warga kampung Bugis, ataupun Reklamasi Serangan yang mangkrak, merupakan bentuk intervensi dan kesewenangan penguasa, serta penegakan hukum tanpa asas keadilan. Pemimpin saat ini hanya mengejar pertubuhan dan keuntungan, tidak beda dengan para kompeni di masa penjajahan dulu, atau masa Orba” kata Nyoman Dhamantra menanggapi pertanyaan warga.

Sekaligus menyatakan, akan segera mengkomunikasikan persoalan ini pada pihak terkait, yakni Walikota, Gubernur Bali, serta MUDP. “Namun, penyelesaian masalah harus berbasis otonomi/kedaulatan adat. Untuk itu, perlu ada komunikasi para pihak, sehingga penyelesaian bersifat ‘rekonsiliatif’ dan bukan menang/kalah, seperti mekanisme hukum positif,” katanya menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut juga disampikan visi dan misi Jokowi-JK yang disampaikan Agung Putri Astrid, yakni tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia baik perempuan maupun laki-laki sebagai wujud kemandirian bangsa. Adapun misinya mendukung pemenangan Jokowi-JK, mendorong terintegrasinya hak-hak rakyat (petani, nelayan, pedagang), pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dan pengakuan masyarakat adat. Sekaligus, mengawal proses menuju masyarakat sipil Indonesia yang berkeadilan dalam Pilpres 2014.

Segenap hadirin berharap pemimpin yang mengerti rakyat, mau berjalan bersama rakyat, sehingga tidak takut digigit, diculik, ataupun dicekik ketika mengadukan keluhannya. Selain itu rakyat menginginkan pemimpin yang sederhana dan merakyat. “Kami sadar warga Serangan masih ada yang  kerasukan ‘jin-ah’ (uang), namun wilayah ini dilihat sebagai miniatur ‘quick count’ mini proses politik negeri ataupun Bali. Kita akan berjuang dari pintu kepintu. Kepada para pendukung capres dan cawapres Jokowi-JK pada Pilpres 2014, harus tetap waspada akan culik, gigit dan cekik, seperti dimasa Orde Baru,” tegas Made Mudana Wiguna, yang juga tokoh sepuh partai berlambang Banteng.