MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Warga ramai datangi posko bencana tenggelamnya KM Sinar Bangun

Keluarga penumpang KM Sinar Bangun dan warga menyalakan lilin, di dermaga Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (24/6/2018). Penyalaan lilin tersebut sebagai bentuk duka atas peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

Simalungun, Sumut (Metrobali.com)-
Konsentrasi massa di Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, Sumater Utara, yang menjadi Posko Terpadu Bencana tenggelamnya kapal di Danau Toba, Senin, bertambah.

Masyarakat dan keluarga korban banyak terlihat di pinggir dermaga dan posko Basarnas.

Mereka melihat penuh harap ke arah perahu karet dan heli tim pencari yang berputar-putar di permukaan danau dan udara, juga daftar identitas korban.

Mereka mengaku mendapat informasi pada hari ke delapan peristiwa, bangkai kapal yang tenggelam akan diangkat dari dalam Danau Toba.

“Informasinya sudah ditemukan, mau ditarik, jadi mau melihat langsung,” kata Ferri (32), warga Kota Pematangsiantar.

Diketahui, pada hari ke tujuh, Minggu, Basarnas melalui alat scan sonar mendeteksi objek di kedalaman 490 meter berjarak 2 Km dan 2,5 Km dari Pelabuhan Tiga Ras arah Barat Daya.

Basarnas belum bisa memastikan objek tersebut sebagai bangkai kapal tersebut dan masih melakukan analisa.

KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin, 18 Juni 2018 kira-kira pukul 17.15 Wib rute Simanindo Kabupaten Samosir-Tiga Ras Simalungun.

Korban yang ditemukan, 18 penumpang selamat, satu juru mudi (tidak ada dalam daftar), tiga meninggal, dan diperkirakan 183 belum ditemukan sesuai laporan dari pihak keluarga.

Sumber : Antaranews.com