????????????????????????????????????

Buleleng (Metrobali.com)-
Pasca banjir bandang melanda sungai (tukad) Saba yang menghantam senderan sungai sepanjang 1 KM di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng pada 4 Tahun yang lalu, hingga kini belum ada perbaikan. Akibatnya air sungai terus menggerus pinggiran sungai dan warga yang bertempat tinggal dipinggiran sungai tersebut terancam ikut juga tergerus .
 Kondisi senderan Sungai atau Tukad  Saba, yang ada di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng, kondisinya sangatlah memprihatinkan. Sebab, sepanjang 1 Km lebih senderan tersebut, kondisibya kini sudah tergerus sangat parah, dan mengancam keberadaan rumah penduduk dipinggiran Sungai Saba, amblas.”Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan melalui Musrenbang, hasilnya hingga kini tidak terealisasi” ujar kecewa Haji Nazim, salah satu tokoh masyarakat desa setempat, Kamis (22/10)
Menurut Nazim warga masyarakat yang bertempat tinggal dipinggiran sungai  Saba merasa khawatir dengan kondisi senderan  tergerus oleh air. Apalagi dalam waktu dekat terjadi musim penghujan, sudah barang tentu gerusan air semakin keras dan mengancam warga sekitarnya”Permohonan kami mubazir lantaran tidak terealisasi untuk perbaikan senderan sungai Saba. Pihak pemerintah sempat dating dan memfoto senderan yang jebol akibat dihantam banjir. Namun hanya di foto saja, realisasi perbaikan tidak ada sama sekali” ujar Nazim
Sementara itu Dandim 1609/Buleleng, Letkol. Inf. Budi Prasetyo saat mendatangi dan melihat secara langsung kondisi senderan sungai Saba dengan tegas menyatakan akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Buleleng. Artinya akan mencari tahu terhadap siapa yang berwenang mengatasi sungai Saba, apakah Pemkab Bulelelng atau Pemprov Bali.”Kami nantinya akan menjembatani kepada pemerintah dan mensikronkannya” tandas Budi Prasetyo. GS-MB