daur-ulang

Singaraja  (Metrobali.com)-
Warga Desa Nagasepaha, Kabupaten Buleleng, Bali, memproduksi anyaman berbahan dasar kertas daur ulang menjadi berbagai jenis kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.

“Kerajinan dibuat sebagai wujud kepedulian terhadap sampah yang semakin meresahkan di desa kami,” kata salah satu pengrajin, Kadek Suradi di Singaraja, Sabtu (17/9).

Ia mengatakan, tumpukan kertas diolah dan dibentuk menjadi pesanan kotak tisu dan beberapa jenis kerajinan lain seperti anyaman dan juga berbagai jenis vas bunga.

Ia menambahkan, pada awal mula ide kreatif anyaman memakai peralatan sederhana dengan cara mengumpulkan bahan semacam buku bekas, koran dan kertas tidak terpakai.

“Dari itu bahan kemudian dipilah dan direndam air sehingga menjadi bubur kertas. Bahan dikeringkan dan dibentuk sesuai kebutuhan, baru kemudian dibentuk,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapan, dirinya sudah melaksanakan usaha itu hampir setahun lebih. Kedepan dinilai mampu membuka lapangan pekerjaan di masyarakat.

“Kalau sekarang baru mengajak dua karyawan. Kami sedang kembangkan promosi dan meningkatkan antusias pengembangan anyaman dari kertas daur ulang,” ucapnya.

Pihaknya kini mulai meningkatkan pemasaran melibatkan pemuda di Desa Nagasepaha, mereka berlatih membuat kerajinan serupa. Produk ditawarkan ke konsumen wajib berkualitas dan diminati pasar lokal atau mancanegara.

“Lewat hasil produk berkualitas masyarakat luas lebih mudah mengetahui karya dibuat. Kita juga mencoba memasarkan produk memanfaatkan media sosial. Tumpukan kertas tidak terpakai bisa menjadi barang bernilai tinggi,” jelasnya. Sumber : Antara