Klungkung ( Metrobali.com )-

 Bupati dan Wakil Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan Made Kasta yang baru beberapa hari ini dilantik tidak henti hentinya melakukan sidak ke SKPD maupun turun langsung ke lapangan dan giat itupun tidak mengenal yang namanya hari libur. Kali ini Suwirta dan Kasta pada Minggu (22/12 ) sekira pukul 13.30 wita menyambangi warga miskin yang ada di wilayah Desa Paksabali, Dawan Klungkung. Dengan didampingi Kabag Humas Pemkab Klungkung I Wayan Parna bersama Staf yang ada, Camat Dawan Anak Agung Wedana dan Kepala Dusun Kanginan Paksabali I Gede Wiarsa, Suwirta- Kasta bersama Istri masing-masing memberikan sembako secara langsung kepada warga miskin atas nama Wayan Merta 45 asal Banjar Timbrah, Desa Paksebali, Dawan Klungkung. Merta yang dalam kondisi sakit sakitan ini memiliki lima putra dan putri ini tinggal dalam satu rumah yang berjejalan.

 Sementara itu begitu tiba di rumah Merta, Suwirta sendiri yang didampingi Kasta memberikan bantuan berupa beras, mie instan dan uang sebesar 1 juta. Suwirta menyempatkan diri untuk menengok kamar Merta dan anak anaknya tanpa kasur. Mengetahu hal itu dirinya langsung berinisiatif mengontak salah satu kepala unit Kopass Srinadi untuk membantu memberikan kasur lipat. Bukan itu saja keluarga Merta dalam waktu dekat akan mendapat bantuan berupa bedah rumah senilai Rp 20 juta.

 Untuk mengisi waktu dtangnya rombongan Kopas Srinadi untuk membawa kasur tampak istri Suwirta, Nyonya Ayu Suwirta dan istri Made Kasta duduk bersama istri Merta sambil membantu menjahit ceper. Maklum Merti istri Merta sehari hari bekerja menjual canang di Pasar Satria, sedangkan Suwirta dan Kasta duduk di bale yang ada sambil berbincang bincang dengan keluarga Merta.

 Suwirta sendiri mengakui kalau bantuan tersebut hanya setimulus yang bersifat sementara. Yang lebih penting adalah memberikan sentuhan agar keluarga tidak mampu bisa mandiri. “Yang lebih penting adalah bagaimana mereka bisa hidup mendiri ke depanya,” ujarnya. Hanya saja ketika ditawarkan ke anaknya untuk kursus menjahit diakui tidak hoby.

 Dalam kesempatan itu Wakil Bupati Klungkung Made Kasta berharap agar data kemiskinan di Klungkung bisa turun. Kalau sampai tidak turun turun mestinya dicari tahu apa penyebabnya sampai tidak turun.

 “Ini harus dicari tahu penyebabnya apakah karena laporan ABS sehingga banyak warga miskin yang tidak terdata atau yang lain,” ujarnya. Yang jelas akan ada evaluasi selama enam bulan terkait kemiskinan. Bahkan Camat juga diminta melakukan presentasi data kemiskinan. Dan data tersebut harus akurat sehingga penanganannya juga bisa tepat sasaran.

 Perlu diketahui Merta sendiri sekalipun sebagai kepala rumah tangga namun sejak lima tahun lalu sudah tidak bisa bekerja karena sakit. “Saya jatuh saat naik pohon kelapa lima tahun lalu,” ujarnya. akibatnya bagian tulang belakangnya mengalami retak. Bahkan saat buang air kecil dan air besar dirinya mengaku tidak marasakan. Akibatnya lelaki 45 tahun tersebut kini hanya menjadi pengangguran. Sementara sang istri lah yang sekarang ini menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan Ceper dan Canang ( sarana upacara ) di pinggir jalan Satria. “Ya sehari terkadang dapat Rp 25 ribu,” ujar Nengah Merti istri Merta. SUS-MB