Jembrana (Metrobali.com)-

 

Sebelum melanjutkan perjalanan, warga yang akan datang ke Bali terlebih dari daerah zona merah harus menjalani rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

Rapid test diberlakukan pasca peninjauan Ketua Satgas Penanggulangan Covid 19 Bali, Dewa Made Indra ke Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu (4/4) , kemarin.

Rapid test dilaksanakan oleh Satgas Penanggulangan Covid 19 di Posko Terpadu Pelabuhan Gilimanuk di ruang lantai dua Kantor ASDP Gilimanuk.

Setiap penumpang yang datang diperiksa di Pos KTP Gilimanuk. Jika berasal dari daerah zona merah Covid 19, petugas kemudian mengarahkan menuju Pos Kesehatan Pelabuhan.

Warga menjalani rapid test sebagai deteksi dini, apakah terindikasi Covid 19 atau tidak. Termasuk rombongan 150 orang santri asal Bali diantaranya dari Jembrana, Tabanan dan Denpasar.

Rombongan yang menggunakan 6 unit bus ini menjalani rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (5/4).

Muhammad Arif, Ketua Rombongan Pondok Pesantren Darusalam Blok Agung, Banyuwangi mengatakan santri yang pulang ke Bali sebelumnya sudah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di Pondok Pesantren.

“Mereka juga dibekali surat sehat dan surat jalan. Kami pulang ke Bali menggunakan 6 bus” ujar Muhammad Arif disela-sela kegiatan rapid test.

Sementara itu juru bicara (Jubir) Satgas Penanggulangan Covid 19 Jembrana, dr Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, rapid test dilakukan untuk mendeteksi secara dini orang yang akan masuk ke Bali, termasuk kepada adik-adik santri yang akan pulang ke Bali.

Jika positif lanjutnya, sesuai SOP Covid 19, Satgas Covid 19 menghubungi rumah sakit terdekat untuk diambil PCR atau Swab untuk diperiksakan di lab RSU Sanglah.

“Jika negatif, warga yang baru masuk Bali wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari” jelasnya.

Arisantha menambahkan sesuai intruksi Ketua Satgas Bali, rapid test wajib dilakukan terhadap setiap orang yang berasal dari daerah zona merah Covid 19.

kegiatan rapid test di Pelabuhan Gilimanuk diakuinya sangat berpengaruh terhadap stok rapid test yang dimiliki Satgas Covid 19 Jembrana, yang mana awalnya memiliki 400 kini sudah berkurang.

“Sudah pasti stok kita berkurang. Tapi kita akan mendapat bantuan rapid test sebanyak 500 dari Dinas Kesehatan Bali. Mungkin besok akan dikirim” pungkasnya. (Komang Tole)