Nyepi tak ada siaran TV

Denpasar (Metrobali.com)-

Warga Pulau Dewata terlihat antusias menonton pawai ogoh-ogoh yang berlangsung di kawasan Jalan Puputan Badung, jantung Kota Denpasar, Jumat malam, menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1937.

Made Ayu (19), warga Kota Denpasar, Bali, mengaku sangat kagum dengan berbagai macam ogoh-ogoh yang berwujud raksasa diarak oleh para pemuda dengan penuh semangat.

“Saya sangat takjub dengan wujud dan rupa ogoh-ogoh yang ditampilkan di sini yang juga diiringi dengan musik gamelan,” ujar Ayu yang masih berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Bali itu.

Ia mengatakan ogoh-ogoh yang ditampilkan oleh masing-masing desa adat yang ada di Kota Denpasar, sangat unik dan kreatif sehingga membuat dirinya tertarik untuk menonton pawai iu.

Ayu mengakui situasi jalan Puputan Badung, Denpasar sangat macet sehingga untuk mengakses ke lokasi pawai ogoh-ogoh itu, pihaknya harus rela berjalan kaki mengikuti iring-iringan boneka raksasa tersebut.

“Ini saja sudah sangat pegal kaki saya, tapi saya senang bisa menikmati pawai ogoh-ogoh malam ini,” ujarnya.

Nur Alimah, warga Kota Denpasar, yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku pawai ogoh-ogoh tahun ini sangat meriah dan berjalan dengan tertib sehingga membuatnya sangat senang menontot atraksi itu.

“Saya dan keluarga datang ke Puputan Badung, ingin menonton atraksi ogoh-ogoh raksasa ini, karena sangat senang melihat hasil kreativitas anak muda di Bali,” ujarnya.

Selain menyukai bentuk dan wujud ogoh-ogoh itu, kata dia, iring-iringan gamelan yang dimainkan oleh para pemuda sangat kompak dan kreatif.

Untuk itu, pihaknya mengaku sangat terhibur dengan pawai ogoh-ogoh yang ditampilkan di kawasan Puputan Badung tersebut.

“Pawai ogoh-ogoh kali ini sangat meriah seperti tahun sebelumnya,” ujar Alimah. AN-MB

activate javascript