Denpasar (Metrobali.com)-

Warga perwakilan Desa Tuban, Kabupaten Badung dan Desa Dangin Tukadaya, Kabupaten Jembrana, mengharapkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (Pemerintah Provinsi Bali) segera menyempurnakan sistem layanan pada program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).
“Kami sangat berharap semua bisa mendapatkan kartu JKBM dan biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah,” kata Wayan Yuda Astawa, salah satu warga Tuban, saat berbincang lewat “video conference” dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.

Gubernur Pastika dari rumah dinasnya di Jayasabha Denpasar, berbincang-bincang selama satu jam dengan warga di Desa Tuban dan Desa Dangin Tukadaya. Pastika didampingi oleh para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Bali.

Yuda Astawa berterima kasih atas diluncurkannya program JKBM untuk membantu masyarakat, hanya saja, menurut dia, ke depan masih perlu dilakukan pembenahan sehingga dapat memudahkan masyarakat.

Hal senada disampaikan I Wayan Wikramawardana, salah satu warga Dangin Tukadaya. Dikatakannya warga Jembrana masih banyak yang belum mendapatkan kartu JKBM. “Kami juga berharap supaya rontgen dan kecelakaan bisa ditanggung pembiayaannya lewat JKBM,” ucapnya.

Menanggapi masukan tersebut, Gubernur Bali mengatakan akan segera mengecek realisasi penyebaran kartu JKBM elektronik (e-JKBM). Ia menjelaskan bahwa sebenarnya data untuk pencetakan kartu berasal dari data yang diserahkan aparatur desa.

“Semestinya kartu JKBM itu sudah diterima seluruh kepala keluarga di Bali yang belum mendapat tanggungan kesehatan dari Askes, Asabri, ataupun Jamkesmas. Tetapi namanya program memang tidak selalu dapat berjalan mulus seutuhnya,” katanya.

Terkait dengan masukan untuk membebaskan biaya “rontgen”, Pastika memandang masuk akal karena untuk mengetahui penyakit dalam memang harus melalui mekanisme rontgen.

“Sedangkan untuk kecelakaan, kami akan bicarakan lebih lanjut dengan pihak Jasa Raharja untuk menjalin kerja sama. Memang seharusnya ditanggung Jasa Raharja, tetapi seringkali tidak mudah bagi warga untuk mengurusnya,” kata Pastika.

Pada acara video conference itu, sejumlah warga juga menyampaikan masukan dan ucapan terima kasih atas bantuan bedah rumah, dana Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu), Jamkrida Bali Mandara, Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), hingga bantuan kapal nelayan. INT-MB