Dirut kamtibas Polda Bali menggelar Focus Grup Discutions, di  aula Tri Brata, Mapolres Gianyar, Selasa (24/11).
Gianyar (Metrobali.com)-
Pilkada di 6 kabupaten dan kota di Bali tinggal menghitung hari. Saat ini tengah berlangsung tahapan kempanye dari masing-masing paslon melalui dimedia cetak, elektornik atau media sosial. Menjaga kondisi tetepa kondusif Dirut kamtibas Polda Bali menggelar Focus Grup Discutions, di  aula Tri Brata, Mapolres Gianyar, Selasa (24/11).
Dalam FGD tersebut bertemakan Peran Pemuda Menjaga Kamtibmas Dalam Pilikada Serantak Ditengah Covid-19. Ketua KPU provinsi Bali Dewa Gede Agung Lidartawan, yang hadir sebagai pembicara menyampaikan materi tarkair pilkada yang demokratis, Damai, Sehat dan ramah lingkungan.
Dikatakannya, meski Gianyar tidak melaksanakan pilkada, namun peran warga Gianyar khususnya pemuda diharapkan ikut mejaga kamtibmas, mengingat Gianyar sebagai daerah yang bertetangga dengan Bangli dan Karangasem. “Sebentar lagi akan dilaksanakan pesta demokrasi di Bali, tahun ini ada 6 kabupaten kota di Bali. Peran pemuda dalam pelaksanaan tersebut sangat diharapkan. Walupun Gianyar tidak melaksankan pilkada, tapi wilayah Gianyar adalah wilayah yang dilintasi Bangli dan karangasem dalam kontesk bertetangga,” jelasnya.
Lebih lanjut, disampaikannya, terkait banyaknya informasi yang beredar di media sosial mengenai tahapan pilkada yang dilaksanakan pada bulan Desember. Ditegaskan situasi pandemi ini tidak ada yang bisa memprediksi kapan akan berakhir. “Dipikir akan selesai bulan Desember, namun situasi saat ini masih pandemi, sementara pergantian kepemimpinan harus pasti siapa yang memimpin sampai kapan. karena adanya asas yurisprudensi, status pemimpin tidak boleh ngambang. Walau di Gianyar tidak pilkada tolong bantu menangkal hoks untuk memotong tujuan orang-orang tidak bertanggung jawab agar tercipta kamtimbas yang kondusif,” jelasnya.
Selain itu dampak ekonomi bagi Bali sangat membantu masyarakat ditengah pandemi, “Ada sekitar 53 ribu penyelenggara di Bali, jika dapat 1 juta saja, tentu bisa mendongkrak perekonomian Bali saat pandemi,” katanya.
Dijelaskan  ada Lima belas hal baru dalam pikada 2020 ini, seperti DPT dari 800 menajdi 500 ratus per TPS, waktu pencoblosan diatur per tempakan tidak secara bersamaan, masuk ke TPS diatur jaraknya, tidak boleh bersalaman, terdapat tempat cuci tangan, wajib menggunakan masker, penyelenggara memakain sarung tangan, ada tisu kering, kpps tidak mau dirapid akan ganti, positif ganti, setiap TPS  ada termometer, tinta tidak dicelup namun ditetas.
Sementara, KPU provinsi Bali saat ini menjalankan pilkada yang ramah lingkungan  dalam pilkada 2020 sesuai perda pengurangan timbunan sampah plastik. “beberapa spanduk kita wajibkan pakai kertas, kembali seperti dulu, untuk mengurangi timbunan sampah plastik. Juga dilakukan penanaman pohon bayangkan 1 lembar kertas terdiri dari 500% bubuk kayu, berapa kayu yang di potong dengan jumlah surat suara hampir 2 juta surat suara yang akan dipakai,” ujarnya.
Sedangkan Kapolres Gianyar, AKBP I Dewa Made Adnyana mengatakan bahwa dengan dilaksanakannya Focus Grup Discutions (FGD) ini dapat mengedukasi khususnya warga Gianyar agar tidak termakan berita palsu di sosial media. “Seperti yang kita tahu bahwa sosial media saat ini dampaknya begitu besar, terutama di musim Pilkada ini banyak sekali konten-konten yang dapat memecah belah persatuan. Untuk itu, diskusi seperti ini sangat penting untuk dilakukan,” tandasnya.

Pewarta : K Catur

Editor : Whraspati Radha