TPA Nusa Pnida

Klungkung ( Metrobali.com )-

Kurang lebih satu sepekan lamanya api dan kepulan asap terus menjalar pasca kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Biaung, Desa Ped Nusa Penida Klungkung . Imbasnya, puluhan rumah di sekitarnya seperti terkepung asap.

Selain di wilayah Ped, ikut terkena imbas kepulan asap adalah sekolah SMK Negeri I Nusa Penida yang jaraknya 200 meter dari lokasi kebakaran tentunya sangat mengganggu Siswa yang lagi belajar.

Pantuan Metrobali, asap tebal masih terlihat  TPA Biaung. Sejumlah rumah warga juga masih diliputi asap. Akibatnya, warga mengeluh asap tersebut bau menyengat menyebabkan nafas terganggu .

Kadek Ruka, yang tinggal tak jauh dari TPA Biaung mengaku dirinya dan tetangga sekitar sangat tersiksa dengan kepulan asap sisa terbakarnya TPA Biaung tersebut. ” Tempat kami banyak dikepung asap kebakaran, karena arah anginnya ke arah tempat kami,” ujar Ruka.

Menurutnya, asap itu berbau dan banyak anak-anak yang mengeluh karena bau asap tersebut sangat menyengat. ” Bahkan ada yang batuk-batuk namun tidak terlalu parah. Kami berharap asapnya cepat berlalu,” ungkapnya.

TPA Biaung satu-satunya tempat pembuangan sampah di Kecamatan Nusa Penida mengalami kebakaran sejak sepekan lalu. Hal ini disebabkan karena cuaca yang extrim sebagai penyebabnya adalah korek gas bekas, sampah plastic dan botol. Sementara itu luas TPA Biaung 1,85 Ha hanya dimanfaatkan daerah pesisir saja.

Hal ini disampaikan Kepala UPT. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kecamatan Nusa Penida Desak Gede Suastini. Ia katakan kalau kejadian TPA terbakar berawal dari sampah plastic dan korek gas bekas. Kepulan asap merembet hampir semua sampah. “ Kita sudah memadamkan api namun dengan begitu menumpuknya sampah tidak bisa dipadam sampai ke bawah pemadamanya kita berkoordinasi dengan PDAM Nusa Penida dan kebakaran ini sudah seminggu, “ jelasnya, Rabu (15/10/).

“ Sampai sejauh ini masih dalam proses pemadaman, namun tidak maksimal. hanya bisa memadamkan kepulan  asap karena turunnya hujan selama dua hari. Tapi sampai sejauh ini hujan tidak turun itu yang menjadi masalah,” ujarnya. Dirinya berharap permasalahan ini segera selesai agar asap tidak menggangu masyarakat setempat.

Sementara Perbekel Desa Ped I Ketut Karya mengatakan kebakaran TPA biaung harus segera dipadamkan. Warga kami yang berada di sekitaran TPA sudah resah terutama saat malam hari. Asap sudah sampai sekolah SMK N I Nusa Penida yang jaraknya 200 meter dari lokasi kebakaran.

Dia berharap semua pihak terlibat dalam permasalahan ini agar warga kami tidak was-was lagi. Seharusnya sampah harus diperdayakan atau dipilah antara sampah organic dan non organic untuk bisa dimanfaatkan. “ Jangan sampah dibuang begitu saja, “ pintanya.  Sebesar apapun lahan pasti akan penuh juga , harus difikirkan bersama masalah sampah. Dimana pun sampah jadi masalah bukan hanya di kota saja, “ imbuh Karya. SUS-MB