Ormas Cakrawayu Bali mendatangi DPRD Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ormas Cakrawayu Bali mendatangi DPRD Bali. Mereka meminta dispensasi umat Hindu yang hendak menggelar persembahyangan tidak menggunakan helm agar tak dicabut.

Ketua Ormas Cakrawayu Bali, I Putu Dana menuturkan, umat Hindu Bali telah diberi kompensasi selama 10 tahun belakangan tidak mengenakan helm kala menuju pura untuk persembahyangan.

Namun belakangan, kebijakan itu akan dicabut oleh Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie. “Kebijakan itu telah diberlakukan di Gianyar. Kalau sukses akan diberlakukan seluruh Bali. Padahal dispensasi ini telah berjalan selama 10 tahun belakangan,” kata Dana, Senin 8 Juni 2015.

Menurut Dana, rencana mencabut dispensasi itu membuat resah umat Hindu Bali. Pasalnya, saat akan pergi ke pura, umat Hindu Bali menggunakan pakaian adat. “Kita punya hari raya Hindu hampir setiap hari ada di seluruh Bali. Aturan ini baru. Kami tidak mau hal yang sudah berjalan bagus dirombak, sehingga menimbulkan keresahan. Aktivitas kami 90 persen pakai pakaian adat,” paparnya.

Menurut dia, orang yang pergi sembahyang tak mungkin ngebut-ngebut pergi ke pura. “Kalau kita sembahyang dengan menempuh perjalanan jauh, ya pakai helm. Tapi kalau warga sekitar yang jaraknya dekat masak pakai helm,” keluh Dana.

Soal kecelakaan, ia menyebut tak sedikit juga mereka yang menggunakan helm, namun saat kecelakaan tetap saja tewas. Untuk itu, ia meminta agar rencana pencabutan kebijakan ini dipertimbangkan ulang. “Agar ke depannya tidak terjadi gesekan antarumat. Bagaimana mereka yang memakai peci dan jilbab,” kata dia.

Anggota Komisi I DPRD Bali, Ketut Tama Tenaya menyetujui usulan organisasi Hindu tersebut. “Yang perempuan, bagaimana kalau pakai sanggul tapi harus pakai helm. Kalau ribuan yang sembahyang, siapa yang jaga helm-nya. Kalau di-mall ada penitipan helm,” ucapnya.

Ia memaklumi jika tindakan polisi benar, mengacu pada UU Lalu Lintas. “Hanya saja di Bali ini ada local genius yang harus dihormati,” ucap politisi PDIP itu. Untuk itu, dalam waktu dekat Tama Tenaya akan memanggil Kapolda Bali untuk membahas hal tersebut. “Akan kita panggil Kapolda. Ini masalah kecil tapi eksesnya besar. Ada tidak data kepolisian, orang sembahyang banyak kecelakaannya,” tutup Tama Tenaya. JAK-MB