Budiono sambutan 22 April 2014

Jambi (Metrobali.com)-

“Revolusi yang paling berpengaruh abad ini adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (Information and Communication Technologies/ITC) dan Lembaga Penyiaran salah satu media  yang paling terpengaruh oleh perubahan Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut ,”jelas Wakil Presiden RI Boediono saat memberi sambutan dalam pembukaan Rakornas Komisi Penyiaran Indonesai (KPI) 2014, pada selasa 22/4 di Hotel Novita Jambi.

Lebih jauh Boediono mengatakan, aspek teknologi sangat berpengaruh karena terkait dengan basis lembaga penyiaran, yaitu : frekwensi, pengelolaan infrastruktur dan sistem penyiaran, ruang publik, infomasi dan kontens yang berkualitas. Oleh sebab itu semua stakeholders harus mengelola seluruh potensi di bidang penyiaran dengan tetap memperhatikan batas kewenangan. “Lembaga penyiaran harus memiliki Visi dan KPI sebagai lembaga yang memiliki kewenangan melakukan pengawasan harus tetap independen,” papar Boediono dihadapan 400 lebih peserta dan undangan dari seluruh provinsi di Indonesia.

Secara landasan hukum KPI dalam melakukan pengawasan isi siaran merujuk pada UU No. 32 tahun 2002 dan P3SPS KPI tahun 2012.  Terkait dengan perkembangan teknologi dan dinamika di dunia informasi dan komunikasi, saat ini rancangan perubahan UU Penyiaran sedang menjadi pembahasan di DPR RI dan belum ada keputusan final.

“Lembaga penyiaran harus mampu menjaga citra bangsa di luar negeri dan mampu mencegah hal-hal yang mengganggu keberlangsungan persatuan dan kesatuan NKRI,”tegas Boediono.

Pembukaan Rakornas KPI juga dibarengi dengan penandatanganan MOU antara KPI dengan Menpora dan Dewan Pers yang langsung ditandatangani oleh Mempora Roy Suryo dan Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan Ketua KPI Pusat DR. Judhariksawan, SH., MH. Rakornas akan berlangsung hingga 24 April 2014 mendatang diharapkan dapat menetapkan beberapa peraturan baru KPI di bidang penyiaran. MN-MB