Mangupura (Metrobali.com)-

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Wakil Menteri (Wamen) bidang Pendidikan Prof. DR. Musliar Kasim melakukan kegiatan sosialisasi mengenai Kurikulum tahun 2013 di Kabupaten Badung, Sabtu (19/1). Sosialisasi ini diikuti oleh Kepala Sekolah SD, SMP, SMA/SMK negeri maupun swasta termasuk pengawas sekolah se-Badung bertempat di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung. Kegiatan tersebut juga dihadiri Bupati Badung A.A. Gde Agung, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Kadisdikpora Provinsi Bali A.A. Gede Ngr. Sujaya, Kadisdikpora Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika.

Wamen Pendidikan RI Musliar Kasim menyampaikan, sosialisasi kurikulum 2013 ini sebagai tindaklanjut dari penyempurnaan kurikulum, dengan harapan terdapat sinkronisasi dalam upaya mewujudkan sistem pendidikan nasional yang berelaborasi dengan kurikulum yang mengakomodir muatan lokal pada masing-masing daerah. Wamen menegaskan seni dan budaya masih tetap menjadi bagian dari kurikulum dalam tahun 2013 ini. “Seni dan budaya tidak dihapus, dan masuk dimuatan lokal,” katanya.

Sementara Bupati Badung A.A. Gde Agung menyambut baik bahwa seni dan budaya tetap menjadi bagian kurikulum 2013. Masih tetapnya seni dan budaya dalam kurikulum 2013 ini dipandang sangat sejalan dengan salah satu prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan di Badung yakni pro culture. Namun demikian, kata Bupati perlu juga dicermati bahwa dalam mewujudkan upaya pelestarian seni dan budaya daerah, kiranya dapat mengangkat berbagai potensi khasanah budaya lokal untuk tetap menjadi bagian kurikulum pendidikan di masa mendatang. “Hal ini kami pandang penting, mengingat kurikulum merupakan rohnya pendidikan, oleh karenanya kurikulum memang harus luwes sehingga dapat menjawab berbagai persoalan termasuk tantangan zaman, namun tentunya dengan tidak melupakan jati diri bangsa serta khasanah budaya bangsa,” tegas Bupati.

Dibagian lain, Bupati Gde Agung mengungkapkan bahwa, Pemkab Badung telah berkomitmen untuk menjadikan pendidikan sebagai salah satu stategi kunci untuk mewujudkan berbagai program dan tahapan pembangunan di Badung yang berpedoman pada lima prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan (five basic principles of sustainable development).

Sebagai wujud komitmen memajukan sektor pendidikan, Pemkab Badung memberi porsi anggaran yang cukup besar dalam APBD, bahkan anggaran tahun 2013 ini melampaui 21,79 % lebih dari total APBD yang mencapai 2,7 trilyun atau sekitar 590 milyar untuk pembangunan sektor pendidikan.

“Setiap tahun Pemkab Badung berupaya mengatasi dan merealisasikan pemerataan pendidikan dengan menambah bantuan penyelenggaraan pendidikan, khususnya pada rumah tangga miskin dengan mengalokasikan dana beasiswa RTM, dengan harapan di Badung diupayakan tidak ada siswa putus sekolah (drop out) akibat kemiskinan, namun sebaliknya siswa miskin ini diharapkan tetap dapat menikmati pendidikan bahkan meningkat prestasinya,” imbuh Bupati.