New York, (Metrobali.com) –

Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan berlanjutnya kekerasan di Irak dengan data ekonomi AS bervariasi menjelang pernyataan kebijakan Federal Reserve pada Rabu.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 27,48 poin (0,16 persen) menjadi 16.808,49.

Indikator pasar lebih luas, indeks S&P 500 bertambah 4,21 poin (0,22 persen) menjadi berakhir di 1.941,99, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 16,13 poin (0,37 persen) menjadi 4.337,23.

Kekerasan di Irak masih menjadi fokus karena pertempuran mendekati kota Baghdad, perdana menteri Irak memecat beberapa komandan keamanan utama dan perwakilan Irak di PBB menggambarkan pergolakan saat ini sebagai “ancaman terbesar bagi kedaulatan dan integritas teritorial Irak” dalam beberapa tahun.

Dalam rilis ekonomi, pembangunan rumah baru AS dan permohonan izin mendirikan bangunan melambat tajam pada Mei, sementara harga konsumen AS pada Mei naik lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management, mengatakan investor berharap untuk penilaian positif terhadap perekonomian dari Fed pada Rabu waktu setempat.

“Orang-orang ingin mendengar hal-hal menjadi lebih baik,” kata Blicksilver. “Tidak ada yang ingin mendengar bahwa kita masih membutuhkan suku bunga krisis. ” Saham keuangan memiliki hari yang baik setelah bank investasi Jefferies melaporkan laba kuartal kedua lebih tinggi berkat kenaikan 19 persen dalam pendapatan investasi perbankan dan kenaikan hampir tujuh persen dalam pendapatan perdagangan.

Perusahaan induk Leucadia National Corporation, yang memiliki Jefferies, maju 1,4 persen. Juga membukukan keuntungan saham Bank of America yang naik 2,0 persen, Goldman Sachs naik 1,4 persen dan Morgan Stanley bertambah 2,5 persen.

Perusahaan rekayasa dan konstruksi Chicago Bridge & Iron (CBI) merosot 7,2 persen setelah perusahaan riset Prescience Point merilis sebuah laporan yang mengatakan CBI “menggunakan akuisisi kreatif akuntansi untuk menyembunyikan kerugian” setelah pembelian Shaw Group pada 2013.

Perusahaan farmasi Kanada, Valeant, mengumumkan akan membawa tawaran akuisisinya langsung ke pemegang saham Allergan setelah pembuat Botox AS berulang kali menolak proposalnya. Saham Valeant naik 1,0 persen, sedangkan Allergan naik 0,7 persen.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,66 persen dari 2,60 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,45 persen dari 3,40 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

(Ant) –