Seminar Pendidikan Karakter (23)

Denpasar (Metrobali.com)-

Pendidikan karakter menuntut profesionalisme guru sebagai
peran penting pendidik disekolah. Tanpa ada peningkatan
profesionalisme guru, pendidikan karater tidak dapat berjalan sesuai
dengan apa yang kita harapkan bersama. Demikian disampaikan  Walikota
I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (8/9) saat membuka Seminar
Pendidikan Karakter di Graha Sewaka Dharma, Lumintang. Seminar yang
menghadirkan pembicara dari pengamat pendidikan Prof. Dr. I Wayan
Maba, dan I Gusti Lanang Jelantik Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota
Denpasar, serta  dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) Kota Denpasar I GN Eddy Mulya, dan SKPD Terkait.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan nota
kesepakatan bersama Grand Desain Pendidikan Karakter di Kota Denpasar,
antara Walikota, Disdikpora Kota Denpasar, Ketua PGRI Kota Denpasar,
Gerakan Pramuka, Kepala Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Anak
dan Perempuan (KBPP), dan Majelis Madya Kota Denpasar.
Dunia pendidikan saat ini menurut Walikota Rai Mantra tidak cukup
selesai disekolah, namun terbagai menjadi tiga yakni,  sekolah,
keluarga dan lingkungan. Sehingga pendidikan harus dimulai dari
tingkat pendidikan anak usia dini, dan sekolah dasar dengan memberikan
pemahaman konsep kreatif serta mendorong siswa untuk terpacu mencari
pengetahuan secara mandiri tanpa rasa takut.  Pendidikan karakter
menurut Rai Mantra, apa yang dilakukan oleh para guru dan orang tua
dirumah, hal itu pula akan diikuti oleh anak-anak itu sendiri.
Pendidikan karakter juga berhubungan erat dengan pendidikan inklusi
memberikan pelayanan kepada siswa yang memiliki permasalahan
disekolah, yang nantinya dapat berkoordinasi dengan KBPP dan Pusat
Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
Kota Denpasar. “Permasalahan siswa disekolah dapat dilakukan langkah
prepentif dan melakukan koordinasi dengan baik antara Kepala Sekolah,
Guru Badan Konseling dan KBPP melalui P2TP2A,” ujar Rai Mantra
Sementara Ketua Panitia, I Nyoman Muditha mengatakan penandatanganan
nota kesepakatan terkait grand desain implementasi pendidikan karakter
di Kota Denpasar dengan melakukan kesepakatan antara pendidikan
formal, informal dan non formal. Yang melibatkan pada pendidkan formal
yakni sekolah melalui Disdikpora Kota Denpasar, infromal melalui
keluarga dan masyarakat yang bekerjasama dengan Majelis Madya Desa
Pekraman Denpasar, non formal bekerjasma dengan kepramukaan serta PGRI
Kota Denpasar. “Seminar ini akan kita teruskan dimasing-masing unit
jenjang pendidikan, serta diharapkan dimasing-masing unit ini nantinya
dapat melakukan penandatanganan nota kesepakatan antara sekolah dan
orang tua itu sendiri,’ ujar Nyoman Muditha. Diharapkan dunia
pendidikan melalui grand desain ini dapat menggawangi pendidikan
karakter tersebut, sehingga generasi kedepan dapat memiliki sikap
prilaku yang baik dilingkungan, keluarga, sekolah dan Bangsa Indonesia
itu sendiri.
Sementara Ketua Kwarcab Pramuka Kota Denpasar I Gusti Lanang Jelantik
mengatakan pendidikan karakter melalui gerakan pramuka di Kota
Denpasar telah berjalan dengan baik. Gerakan Pramuka sudah menjadi
ekstrakurikuler wajib di Kota Denpasar yang mengacu pada Permendikbud
81 A Lampiran 2 yang menyatakan bahwa Pramuka wajib dilaksanakan
sebagai ekstrakulikuler di sekolah. sehingga ada 3 bentuk kegiatan
Kepramukaan disekolah yang meliputi Blok, Reguler, dan Aktualisme yang
nantinya dapat menjadi indikator bimbingan pendidikan Kepramukaan
dimasing-masing sekolah. PUR-MB