Ratusan Masyarakat Ikuti Metatah Massal Gratis

walikota-ib-rai-d-mantra-sebagai-sangging-peserta-metatah

 Walikota IB Rai D. Mantra Sebagai Sangging Peserta Metatah

Denpasar (Metrobali.com)-

Setelah rampung pembangungan yang dilaksanakan di pura kayangan desa adat Pohgading, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan karya ngenteg linggih, memungkah, mupuk pedagingan madudusan alit yang dilaksanakan pada hari Sabtu (31/12) lalu.

Serangkaian dengan pelaksanaan upacara tersebut  desa ada Pohgading melaksanakan upacara manusa yadnya (Nyurud Ayu). Upacara  manusa yadnya yang dilaksanakan meliputi nyambutin, melepeh dan metatah secara massal. Untuk upacara metatah massal sendiri diikuti oleh 187 peserta, nyambutin 119 peserta dan melepeh 20 pasangan. Kegiatan manusa yadnya sendiri dilaksanakan hari Senin (2/1) di Wantilan Desa Pakraman Pohgading.

Tampak dalam pelaksanaan manusa yadnya masyarakat yang mengikuti upacara sejak pagi telah memadati tempat upacara tersebut. Terlebih lagi saat pelaksanaan metatah massal Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menjadi salah satu sangging dalam upacara tersebut. Usai sebagai sangging Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dengan masyarakat yang secara bergantian menanti untuk dapat foto bersama. Tentunya ini semakin menunjukkan bahwa Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sangat dekat dengan masyarakatnya.

Bendesa adat Pohgading Nyoman Sudana ditemui disela-sela pelaksanaan upacara manusa yadnya tersebut mengatakan upacara yang dilaksanakan sekarang ini serangkaian dengan pelaksanaan upacara karya ngenteg linggih, memungkah, mupuk pedagingan madudusan alit. “Upacara ini dilaksanakan terkait dengan rampungnya pembangunan di pura kayangan Pohgading,” ujarnya. Untuk rangkaian kegiatan upacara ini dimulai sejak tanggal 14 Nopember 2016. Sedangkan puncak untuk kegiatan upacara ini dilaksanakan rahina Saniscara Kliwon, Wuku Wayang.

Sementara Ketua Panitia I Made Wasa mengatakan upacara seperti ini pernah dilaksanakan tahun 1975. Dan sekarang ini baru dapat dilaksanakan kembali dan upacara ini sangat membantu masyarakat dalam terkait dengan pelaksanaan upara manusa yadnya. Untuk kegiatan upacara manusa yadnya biayanya di tanggung oleh LPD setempat. Bahkan masyarakat yang mengikuti upacara manusa yadnya mendapat kain perlengkapan upacara.

“Masyarakat yang mengikuti upacara manusa yadnya tidak dikenai biaya apapun. Bahkan meraka mendapat seperangkat kain perlengkapan upacara yang dibiayai oleh LPD,” ujarnya. Disamping itu pelaksanaan upacara manusa yadnya untuk membatu masyarakat yang belum melakukan metatah (potong) gigi sehingga meringankan masyarakat itu sendiri. Dengan dilaksanakan upacara ini diharapkan kedepannya semakin mempererat rasa persaudaran sehingga dapat menciptakan perdamaian diantara sesama. GST-MB