Denpasar (Metrobali.com)-
Wali Kota IB. Rai Dharmawijaya Mantra, Selasa (18/10)  di Ruang
Pertemuan Praja Utama menerima tim Manggala Karya Bakti Husada dari
Kementerian Kesehatan RI . Kehadiran tim yang dipimpin oleh Direktur
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI , Dr. Wilfried untuk
melakukan verifikasi dalam kaitannya Wali Kota Rai Mantra sebagai
calon penerima Manggala Karya Bakti Husada. Pemberian penghargaan  ini
sebagai bentuk  award karena Kota Denpasar dibawah kepemimpinan Rai
Mantra dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan program
kesehatan secara berkelanjutan. “Ternyata dari pemaparan Wali Kota
Denpasar tentang berbagai upaya dalam melaksanakan program kesehatan
sangat luar biasa, bahkan apa yang dilakukan memiliki program
inovatif,” kata  Dr. Wilfried dihadapan undangan yang juga dihadiri
oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan , Ny. IA. Kerthi Rai Iswara, SKPD,
Kades/ Lurah dan anggota Jumantik  (Juru Pemantau Jentik).
Lanjut Wilfried berbagai upaya yang dilakukan Wali Kota Denpasar dalam
bidang kesehatan dalam beberapa hari ini akan dilakukan verifikasi
oleh tim penilai yang terdiri dari berbagai komponen. Menurut Wilfried
selain melakukan wawancara langsung dengan orang nomor satu di Pemkot
Denpasar, tim penilai juga akan turun langsung kelapangan melihat
implementasi program kesehatan, baik di puskesmas maupun di pasar
tradisional dan dibeberapa tempat publik.
Selain itu Wilfried bersama tim juga merasa salut atas  terobosan Wali
Kota Rai Mantra dalam mengelola program kesehatan dan lingkungan
dengan membentuk Jumantik dan Jumali. Kedua kelompok ini sangat
membantu upaya dalam penanganan masalaha kesehatan. “Untuk itu mohon
ijin Pak Wali, Jumantik dan Jumali akan kita bawa ke pusat, sehingga
daerah yang lain juga melakukan upaya yang dilakukan Wali Kota
Denpasar,” ujar Wilfried disambut aplaus dari undangan.
Sementara itu Wali Kota Rai Mantra dihadapan tim penilai mengungkapkan
salah satu program  yang bersentuhan langsung dengan kesehatan
masyarakat dengan melakukan revilasisasi pasar tradisional.
Dilakukannya revitalisasi pasar tradisional , diakui sebagai tempat
pertemuan antara masyarakat pembeli dengan pedagang yang sebelum
dilakukan revitalisasi, pasar-pasar tradisional terkesan tidak bersih
atau jorok. Kesan negatif inilah yang ingin kita perbaiki, selain
sistem manajemen dan sikap prilaku para pelaku yang terkait langsung
dengan pasar tradisional. “Kedepan kita harapkan pasar tradisional di
Denpasar secara perlahan memiliki image pasar ramah dan segar,” ujar
Rai Mantra.
Sedangkan program lainnya yang dilakukan dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat diantaranya mendorong puskesmas di
Denpasar memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), meningkatkan
program Sanitasi Masyarakat (Sanimas), Sanitasi Dasar Masyarakat
Terpadu (Santimadu) dan melakukan program Saintifikasi Jamu.

* Oka/ Humas Denpasar