Rai Mantra 18

Denpasar (Metrobali.com)-

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menegur Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Sesetan, karena kondisi gedung sekolah rusak dan tanpa meja belajar tidak dilaporkan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat.

“Terjadinya kerusakan gedung sekolah, sampai siswanya belajar di lantai akibat kepala sekolah kurang koordinasi dengan Disdikpora,” katanya di Denpasar, Kamis (2/10).

Hal itu Rai Mantra menyikapi gedung SDN 3 Sesetan seperti yang diberitakan media massa, bahwa gedung sekolah tersebut mengalami kerusakan dan kurangnya meja belajar, akibatnya siswa terpaksa belajar lesehan.

Wali kota dalam pemanggilan kepala sekolah SDN 3 Sesetan, Ketua Komite, Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Denpasar Selatan itu didampingi Asisten II Wayan Gunawan, Kabag Aset Antonia Maria Dizire Mulyani dan Kabag Probang AA Airawata.

Selanjutnya Wali Kota Rai Mantra meninjau gedung yang mengalami kerusakan dan tanpa meja belajar itu.

Rai Mantra mengatakan bahwa kondisi ini terjadi karena kurang adanya komunikasi antara kepala sekolah, komite dan para guru sekolah bersangkutan.

Pada kesempatan tersebut Rai Mantra menegur Kepala Sekolah SDN 3 Sesetan Ni Made Sari yang membuat keputusan sendiri membiarkan siswanya belajar lesehan dan di harapkan melakukan komunikasi dan koordinasi sebelum mengambil keputusan.

“Mestinya dikomunikasikan dulu sebelum mengambil keputusan terkait dengan perubahan jam belajar. Karena masalah pendidikan adalah sangat sensitif,” kata Rai Mantra.

Ia mengatakan jangan sampai ada lagi siswa yang belajar secara lesehan, dan minta agar jam pelajaran dikembalikan seperti semula.

“Ini hanya masalah kurangnya komunikasi, dan mulai besok saya minta tidak ada lagi siswa yang belajar secara lesehan dilantai,” kata Rai Mantra menegaskan.

Selama ini ruang kelas SDN 3 Sesetan mencukupi, namun setelah kurikulum tahun 2013 diterapkan beberapa sekolah kekurangan ruang belajar.

Wali kota yang konsen pada dunia pendidikan memerintahkan agar jajarannya agar segera tanggap dan jangan membuat keputusan yang salah.

Rai Mantra mengharapkan agar masyarakat ikut mengontrol aparatnya dan menyampaikan apabila ada persoalan yang perlu disikapi dengan segera.

Keberadaan SDN 3 Sesetan merupakan hasil “regrouping” dengan SDN 10 segera perbaiki tahun pada APBD tahun 2015, sementara untuk pengadaan bangku saat ini masih proses pengadaan, sehingga proses belajar mengajar di sekolah ini nantinya bisa berjalan normal.

Rai Mantra mengatakan SDN 3 Sesetan sudah mendapatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK), tetapi berhubung dengan peraturan DAK yang berubah sehingga tidak bisa terealisasi dan bila itu dipaksakan dapat berimplikasi pada masalah hukum.

“Kami bekerja dalam aturan dan mekanisme, kita sudah mendata semua dan berusaha memperbaiki sekolah tersebut dengan dana APBD. Bukannya pemerintah tidak mau membantu, akan tetapi karena ada aturan yang harus diikuti serta kurangnya komunikasi, dimana ada kebijakan yang tidak di konsultasikan dan ini merupakan pelajaran untuk menyikapi kurikulum tahun 2013 tersebut, maka dibutuhkan koordinasi lebih lanjut,” kata Rai Mantra.

Sementara Kadisdikpora Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengatakan proses belajar mengajar di sekolah SDN 3 Sesetan harus dilakukan dengan kesepakatan teknis bersama dan segera dilakukan pengembalian jadwal seperti semula.

Ia mengharapkan tidak ada lagi kegiatan belajar dengan pola yang sudah diterapkan seperti tiga hari sebelumnya, serta komite sekolah bersama kepala sekolah diharapkan segera mengkoordinasikannya dengan para orang tua siswa.

Ketua Komite SDN 3 Sesetan, Dudik Mahendra menyambut antusias dan memberikan apresiasi sikap respon cepat oleh Wali Kota Denpasar untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kami apresiasi bapak wali kota dan instansi terkait keberadaan sekolah ini. Kami berharap segera teralisasi yang selama ini masih kurang di sekolah kami,” katanya.AN-MB