rendaman beras

Denpasar (Metrobali.com)-

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menilai ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri yang hampir bersamaan Hari Raya Umat Hindu (Galungan dan Kuningan) akan tetap aman.

“Saya meyakini ketersediaan barang kebutuhan pokok tetap aman karena sudah berkoordinasi dengan stasiun tani agro (STA), Perpadi, Bulog, dan agen distributor agar tetap memasok barangnya,” ujar Dharmawijaya Mantra, di Denpasar, Bali, Rabu (8/7).

Dengan upaya tersebut, kata dia, diharapkan dapat menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok di pasaran, mencegah inflasi, dan pendistribusian barang tetap lancar.

Dharmawijaya Mantra meyakini menskipun saat berlangsungnya mudik lebaran terjadi, penyaluran barang kebutuhan pokok tidak akan terhambat, karena sudah dilakukan langkah-langkah strategi untuk melakukan upaya itu bersama denga agen distributor lainnya.

“Saya berharap harga barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Denpasar tidak mengalami lonjakan,” ujarnya.

Pihaknya mengakui saat memantau harga beras di sejumlah pasar tradisional di Denpasar beberapa pekan lalu, sempat mengalami lonjakan kisaran Rp10.000 per kilogram (/kg), namun saat ini dengan melibatkan Perpadi harga beras stabil kisaran Rp8.500/kg.

“Jenis beras C4 yang dijual di pasar murah ini yang memiliki kualitas bagus,” ujarnya.

Untuk harga bawang merah kisaran Rp20.000 per kilogram (kg), dan bawang putih Rp17.000/kg dijual di pasar tradisional.

Pihaknya optimistis harga barang kebutuhan pokok saat Idul Fitri dan Hari Raya Umat Hindu nanti tidak mengalami lonjakkan yang tinggi karena sudah menyalurkan lebih banyak barang kebutuhan pokok tersebut.

Ia menilai kenaikan harga barang kebutuhan pokok disejumlah pasar disebabkan karena menset pedagang masih mengganggap saat hari raya barang harus dinaikkan harganya, sehingga ia mengharapkan para pedagang tidak menaikkan barang secara sepihak.

“Ketersediaan barang cukup banyak dan penyaluran kebutuhan pokok ini kita salurkan secara merata disejumlah pasar agar tidak mengalami lonjakan,” katanya.

Selain itu, untuk menekan lonjakan harga pihaknya sudah melakukan kegiatan pasar murah tersebut dapat menekan inflasi.

“Dalam upaya menekan inflasi itu kami bekerja sama dengan tim pemantauan dan pengendalian inflasi daerah (TPID) dan Bank Indonesia maupun berbagai instasi lainya untuk menjaga kestabilitas harga itu,” ujarnya.

Ia menegaskan untuk memacu kunjungan masyarakat agar datang ke gerai pasar murah yang ada di Kota Denpasar dengan menyosialisasikan melalui media masa.

“Kegiatan pasar murah ini rutin dilakukan selama bulan suci Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan jumlah barang yang dijual cukup banyak,” kata Dharmawijaya Mantra. AN-MB