Denpasar (Metrobali.com)-

Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra membuka perlombaan tari Sekar Jempiring yang menjadi maskot ibu kota Provinsi Bali itu di Banjar Dangin Peken, Denpasar, Minggu (23/6).

“Kami sangat mendukung perlombaan seperti ini untuk memperkuat program-program seni di lingkungan banjar (dusun adat),” katanya di sela-sela membuka perlombaan di kawasan wisata Pantai Sanur itu.

Menurut dia, untuk menjaga kelestarian seni budaya secara berkelanjutan harus dimulai sejak dini atau dari masa kanak-kanak. “Dengan demikian kita dapat mempersiapkan mereka untuk terus berkreasi, apalagi motto kota ini berbasis budaya unggulan,” ucapnya.

Wali Kota didampingi jajaran pengurus adat Banjar Dangin Peken membuka acara perlombaan ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali.

Sementara itu Made Sunarta, Kelian Banjar/Kepala Dusun Dangin Peken, Sanur, mengatakan perlombaan yang memperebutkan piala bergilir Wali Kota Denpasar itu diselenggarakan serangkaian HUT bersama Sekaa Teruna Teruni (perkumpulan pemuda-pemudi), PKK dan Koperasi Dhana yang dikelola banjar.

“Saat ini merupakan tahun keempat kami mengadakan lomba tari. Tetapi untuk sekarang mengkhususkan tari Sekar Jempiring sebagai bentuk apresiasi dalam turut mewujudkan Denpasar sebagai Kota Berwawasan Budaya,” ujarnya.

Perlombaan diikuti oleh 41 kelompok yang berasal dari siswa SD, SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Denpasar. Masing-masing kelompok terdiri dari lima penari.

Juara I lomba tari Sekar Jempiring selain berhak mendapatkan piala bergilir, juga akan diberikan dana pembinaan sebesar Rp5 juta, sedangkan juara II diberikan uang pembinaan Rp3 juta, disusul juara III (Rp2 juta) serta pemenang harapan mendapatkan Rp750 ribu.

“Selain rutin mengadakan lomba, setiap tahun banjar kami mengalokasikan sekitar Rp100 juta untuk pembinaan kesenian bagi anak-anak dan remaja. Pada Pesta Kesenian Bali yang sedang berlangsung, anak-anak kami juga dipercaya menjadi duta kesenian Kota Denpasar,” kata Sunarta. INT-MB