Denpasar (Metrobali.com)-

enpasar Festival yang digelar untuk keenam kali ini dirancang sebagai on street festival dengan tag line creative in imotion, di mana tema sentral yang diangkat adalah Denpasar Kotaku Rumahku dipusatkan di sekitar bundaran patung Catur Muka, Jalan Gajah Mada, jalan Veteran, dan sekitar lapangan Puputan Badung.

Kegiatan ini merupakan sinergi antara Pemerintah Kota Denpasar dengan komponen masyarakat yang menampilkan beragam acara mulai dari seni, budaya, kuliner hingga tekstil. Acara ini sebagai bingkai puncak ekspresi kreativitas seniman Denpasar dan budaya unggulan yang mengacu pada potensi lokal disambut antusias oleh seluruh lapisan masyarakat.

Acara yang dibuka pada pukul 17.00 Wita   diisi dengan berbagai atraksi kesenian dan budaya, serta pameran foto dari anggota Denpasar Photografer Community (DPC). Karya-karya terbaik para fotografer Denpasar dipamerkan pada Denpasar Festival tahun ini.

Ketua Panitia AA Oka Suwetja mengatakan Denpasar Festival memberikan wadah dan ekspresi pada masyarakat untuk melakukan kreativitas baik budaya, ekonomi dan pendidikan. Disamping itu Denpasar Festival mempersiapkan Denpasar menghadapi berbagai tantangan kedepan dalam kreasi yang inovatif yang kreativ. Sehingga tema creative imotion merupakan siklus identitas untuk mewujudkan produk kreatif sehingga menjadi inspirasi dan imajinasi untuk membangun Kota Denpasar yang lebih maju.

Salah seorang anggota masyarakat yang berkunjung sebelum festival ini dibuka  Brigjen Pol. Dewa Parsana  mengatakan even Denpasar Festival ini sangat luar biasa. Mengingat kegiatan ini merupakan kegiatan masyarakat yang menampilkan berbagai ragam kuliner  tradisional yang sangat sulit ditemui sekarang ini. “Ini merupakan kegiatan yang luar biasa karena menampilkan semua aktivitas masyarakat di Kota Denpasar. Konsepnya sangat bagus, saya tidak menyangka di Denpasar ada event yang sangat berkelas seperti ini,” ujar mantan Kapoltabes Denpasar ini. Bahkan Ia mengharapkan kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan setahun dua kali sehingga mampu membantu UKM yang ada di Kota Denpasar. Untuk permasalahan kemacetan menurut Brigjen Pol Dewa Parsana merupakan hal yang biasa setiap ada kegiatan, namun semua itu pasti bisa diatasi dan dikoordinasikan.

Sementara Kabag Humas dan Protokol Kota Denpasar IB. Rahoela, yang didampingi Kasubag Pemberitaan Dewa Gede Rai mengatakan Denpasar Festival ini dipersiapkan secara optimal yang diharapkan dapat memberikan kebanggaan masyarakat Kota Denpasar, sehingga bisa dijadikan ikon budaya Kota Denpasar akhir tahun yang tidak terlupakan. “Festival akhir tahun ini sekaligus dijadikan refleksi kehidupan masyarakat kota yang memiliki sekian banyak budaya unggulaan sebagai pijakan mengembangkan budaya kreatif masyarakat,” tegas Rahoela.

Hal lain yang cukup menarik pada Denpasar Festival tahun ini adalah digelarnya The Exotic Of Wastra yang menampilkan fashion show rancangan perancang nasional. GST-MB