Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Ayu Wardhany Sutjidra dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng.
Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Ayu Wardhany Sutjidra dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng pada acara penilaian Perpustakaan Pelangi Desa Patas.
Buleleng (Metrobali.com)-
Kabupaten Buleleng kembali berbicara di tingkat Nasional. Kali ini, Kabupaten Buleleng melalui Perpustakaan Pelangi, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak mewakili Bali dalam ajang Lomba Perpustakaan Umum (Desa/Kelurahan) Terbaik Tingkat Nasional. Tim Penilai dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI) yang dipimpin Syamsul Bahri melakukan penilaian ke Perpustakaan Pelangi, Rabu (19/7).
Hadir pula pada penilaian ini, Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Ayu Wardhany Sutjidra dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng.
Ditemui usai penilaian, Syamsul Bahri menjelaskan tujuan tim penilai dating langsung ke Perpustakaan Pelangi adalah untuk melihat dan membandingkan data tertulis yang dikirim Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali dengan bukti fisik yang sebenarnya. Sebelumnya, dari dukungan dokumen yang dikirim tersebut, tim penilai memberikan skor sehingga Perpustakaan Pelangi masuk dalam lima besar. “Hari ini kami dating untuk membandingkan apa yang tertulis di dokumen dengan kenyataan fisik yang ada,” jelasnya.
Perpustakaan merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan membaca kepada masyarakat. Dengan begitu, diharapkan perpustakaan mampu membuat masyarakat menambah wawasannya melalui membaca. Perpustakaan diperlukan karena pendidikan formal tidak cukup untuk belajar. Oleh karena itu, Perpustakaan juga diharapkan mampu berperan sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat. “Jadi tidak ada istilah masyarakat tidak mengerti karena tidak mendapat kesempatan belajar. Perpustakaan diharapkan mampu menjadi sarana pembelajaran sepanjang hayat,” ujar Syamsul Bahri.
Setelah penilaian ini selesai, menurut Syamsul, lomba tidak serta merta selesai. Nanti akan ada presentasi dari pengelola perpustakaan di depan tim penilai yang bertempat di Jakarta. Dalam presentasi tersebut nantinya dilihat bagaimana kepemimpinan pengelola perpustakaan dalam mengelola asset dan buku untuk peningkatan SDM masyarakat. “Yang paling penting adalah setelah presentasi dan penentuan juara. Menjadi penting karena bagaimana kepala desa mempertahankan apa yang sudah diperoleh,” katanya.
Sementara itu, Wabup Sutjidra menyatakan dukungan penuh khususnya dari Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam lomba perpustakaan umum di desa hingga presentasi ke pemerintah pusat nanti. Dukungan tersebut berupa sarana prasarana dan juga kesiapan mental pengelola dalam presentasi. Dukungan ini diberikan karena karena Perpustakaan Pelangi di Desa Patas sudah dinilai baik. Selain itu, antusiasme dan dukungan baik itu dari masyarakat ataupun Pemkab Buleleng sudah sangat luar biasa. “Urusan perpustakaan saat ini menjadi urusan wajib Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk mendukung secara penuh,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan untuk tahun depan akan menyampaikan kepada seluruh kepala desa di Buleleng harus membangun perpustakaan di wilayahnya. Perpustakaan di desa diperlukan untuk merangsang minat baca dari anak-anak dan masyarakat. Sedangkan untuk minat baca khususnya anak-anak di desa sangat tinggi. “Tim Penilai mengatakan tadi sesuai dengan hasil penelitian di AS, setahun anak-anak disana membaca 24 judul buku. Sedangkan tadi, tim penilai menanyakan kepada anak-anak di sini mereka membaca tiga judul buku seminggu. Ini sangat luar biasa,” tutupnya. GS-MB