Foto: Pembukaan acara Sosialisasi Peran IFG dan Anak Perusahaan dalam Menyediakan Produk Asuransi di Masyarakat Provinsi Bali yang digelar di The Vasini Smart Boutique Hotel, Selasa (26/10/2021).

Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mendorong peran IFG (Indonesia Financial Group) sebagai holding BUMN non bank untuk dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi khususnya juga asuransi yang dikelola perusahaan BUMN.

“Kami berharap IFG melalui produk yang mengedepankan proteksi bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada industri asuransi yang akhir-akhir ini sempat diguncang kasus-kasus gagal bayar, salah satunya dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero),” kata Demer dalam sambutannya sebelum membuka acara Sosialisasi Peran IFG dan Anak Perusahaan dalam Menyediakan Produk Asuransi di Masyarakat Provinsi Bali yang digelar di The Vasini Smart Boutique Hotel, Selasa (26/10/2021) yang diikuti pelaku UMKM, startup dan generasi milenial Bali.

“Sebagai Anggota DPR Komisi VI yang membidangi BUMN dengan sebagai salah satu mitra kerja tentunya saya mendorong IFG terus menawarkan produk yang sifatnya berkelanjutan bagi perusahaan serta memberikan proteksi kepada pemegang polis,” sambung Demer.

Salah satu caranya adalah dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang terintegrasi. IFG terus memperkuat keterlibatan holding utamanya pada produk. “Tujuannya, untuk memastikan produk tersebut aman baik bagi perusahaan maupun nasabah,” ujar Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini.

Demer menjelaskan IFG (Indonesia Financial Group) merupakan holding yang dibentuk pemerintah untuk berperan dalam pembangunan nasional melalui pengembangan industri keuangan non bank yang lengkap dan inovatif melalui layanan investasi, perasuransian dan penjaminan.

Untuk diketahui bahwa penetapan IFG sebagai holding BUMN non bank merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

Adapun IFG saat ini beranggotakan sepuluh anak perusahaan yang terdiri dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja (Jasa Raharja), dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Selain itu ada PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama, PT Bahana Kapital Investa, serta PT Asuransi Jiwa IFG.

Mengedepankan sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah dan antar BUMN, melalui konsolidasi aset sebesar IDR 72,5T (per Maret 2020), IFG bertujuan untuk melakukan transformasi menuju ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.

IFG berkomitmen menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas serta modern.

Semangat kolaboratif dengan tata kelola perusahaan yang transparan menjadi landasan IFG dalam bergerak untuk menjadi penyedia jasa asuransi, penjaminan, investasi yang terdepan, terpercaya, dan terintegrasi.

“IFG adalah masa depan industri keuangan di Indonesia. Saatnya maju bersama IFG sebagai motor penggerak ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Demer. (wid)