AUDIENSI – Wakil Ketua I DPRD Badung, Wayan Suyasa, SH, Selasa (6/4) saat  menerima audiensi  Lembaga Pelatihan dan Keterampilan Tenaga Kerja  Parama Japanindo Bali (LPK PJB).

Badung, (Metrobali.com)-

Wakil Ketua I DPRD Badung, Wayan Suyasa, SH, Selasa (6/4/2021) menerima audiensi  Lembaga Pelatihan dan Keterampilan Tenaga Kerja  Parama Japanindo Bali (LPK PJB). Kedatangan rombongan LPK PJB tersebut untuk memperkenalkan keberadaan LPK PJB agar dikenal lagi oleh masyarakat di Bali khususnya di Kabupaten Badung karena LPK PJB ini adalah salah satu lembaga pelatihan kerja yang mencetak tenaga kerja keluar negeri khususnya di negara Jepang.

Kepala LPK PJB, Lusiana Ayu Sukmawati didampingi Direktur PT PJB, I Putu  Wira Kencana, SH mengatakan, kedatangan pihaknya ke DPRD Badung adalah memperkenalkan keberadaan LPK ini ke masyarakat di Bali. “Kami ingin membantu masyarakat Bali yang berkeinginan kerja ke luar negeri khususnya ke Jepang secara  resmi. Kami didik di LPK PJB dan akan kami berangkatkan melalui perusahaan resmi kami,” ujarnya.

Lebih lanjut Lusiana mengatakan, untuk lokasi kantor LPK ini berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 108, Abiantuwung, Tabanan. “Namun nantinya akan dikembangkan ke daerah-daerah lain tempat pelatihannya. Untuk di Kabupaten Badung segera akan kami siapkan. Kita pemberangkatan pertama dari LPK PJB di bawah naungan PT PJB ini ke negara Jepang ada sekitar 5 orang di tahap awal,” terangnya.

Ia juga mengatakan, ada perbedaan lain LPK PJB degan LPK lainnya yakni peserta magang usai pelatihan tidak disibukkan mencari-cari pekerjaan di Jepang. “Kita matching-kan  dengan user, lalu mereka nanti mengikuti tes kesehatan apakah nanti bisa diterima oleh organisasi penerima pekerja di Jepang, sehingga nanti mereka tidak rugi setelah dilatih tahu-tahu mereka tidak bisa diberangkatkan,” paparnya.

Masa pandemi covid-19 ini, untuk negara Jepang  masih menerima perawat panti jompo. “Potensi ini cukup besar bagi para pekerja Bali karena permintaannya semakin banyak sampai mencapai 60 ribu orang hingga kini belum bisa dipenuhi,” terang Lusiana.

Bagaimana untuk biaya pelatihan hingga keberangkatan ke Jepang? Untuk biaya  berkisar Rp 35 juta hingga Rp 40 juta. Khusus saat ini, pihaknya memberikan potongan harga hingga 20 persen. “Ada sejumlah cara dilakukan dalam melunasi biaya tersebut mulai dari dibayarkan di muka, dicicil setelah bekerja hingga kerja sama dengan lembaga keuangan bank , LPD atau yang lainnya,” ungkapnya.

Sementara Wayan Suyasa mengapresiasi atas berdirinya  LPK PJB ini. Hal ini sangat membantu masyarakat Bali dan Badung dalam menyalurkan warga Badung yang ingin dan mau bekerja ke luar negeri, apalagi Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dan orang Bali menjadi skala prioritas. “Harapan kami bagi masyarakat Badung yang punya kemampuan di bidang tersebut dan mau bekerja keluar negeri, saya siap membantu untuk memfasilitasi agar bekerja  di Jepang dengan bekerja sama dengan LPK PJB ini. Dari penjelasan pihak LPK PJB, masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri, tidak menunggu lagi pekerjaan, tapi pekerjaan yang telah menunggu kita. Jadi masyarakat Badung yang bersungguh-sungguh ingin bekerja ke Jepang bisa saya fasilitasi dengan syarat ketentuan yang telah disampaikan oleh pihak LPK PJB ini,” terang politisi Partai Golkar Badung tersebut. (Sut-mb)