Wagub Sudikerta Tinjau Rencana Penataan Pura Besakih

Wagub Sudikerta Tinjau Rencana Penataan Pura Besakih/MB

 Karangasem (Metrobali.com)-

Pura Besakih yang merupakan pura terbesar di Pulau Bali dan juga sebagai salah satu daya tarik wisata bagi wisatawan harus mendapat perhatian khusus terlebih dalam hal penataannya. Hal tersebut menjadi perlu  guna memberikan kenyamanan bagi umat Hindu yang melakukan persembahyangan dan juga para wisatawan  yang  mengunjungi pura tersebut. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat melakukan peninjauan rencana penataan areal Pura Besakih,  Kamis (27/8).

Menurut Sudikerta semakin membludaknya para wisatawan dan juga para pemedek yang datang ke Pura Besakih harus diimbangi dengan penataan infrastruktur maupun penataan areal pura dengan baik. Dalam peninjauan yang diawali dengan sembahyang bersama ini, Wagub Sudikerta menyoroti beberapa hal yang benar – benar harus segera ditata dengan baik.

Hal pertama yang menjadi sorotan adalah jalan aspal di sebelah barat pura yang menuju pewaregan utama, yang biasanya digunakan sebagai jalur bagi para pemedek (umat yang bersembahyang)  untuk masuk ke wilayah pura. Sudikerta menginginkan agar jalan tersebut diperlebar dengan cara menggusur tebing yang ada di sebelah kanan dan kiri jalan tersebut sehingga di jalan yang biasanya sering terjadi kemacetan saat pemedek ramai bisa terpecah dengan dilebarkan jalan tersebut.

Masuk ke areal Pura Penataran Agung,  demikian pula dengan natah pura tersebut agar  dimana terdapat pemasangan paping di areal tersebut, termasuk pengaturan saluran drainasenya. “Ini kan sudah banyak yang rusak papingnya, jelek kelihatannya, segera dirapikan dan juga jangan ada lagi saluran drainase yang terbuka seperti itu, tutupi saja pakai jeruji besi biar tidak membahayakan pemedek saat sembahyang,” tegas Sudikerta.

Bukan hanya natah pura tersebut yang menjadi sorotan, beberapa pelinggih yang atap merunya rusak dan penataan taman di seluruh areal pura juga tidak luput dari perhatian Wagub Sudikerta. Ia menginginkan agar taman – taman yang ada di seluruh areal pura ditanami dengan tanaman bunga yang ditata dan dirawat dengan baik. “Saya minta taman – taman ini ditata dan dirawat dengan baik, tanami bunga – bunga selain itu beberapa pelinggih juga harus segera direnovasi seperti pelinggih sunaring jagat dan watu sesa yang merunya sudah agak rusak sehingga kalau semua sudah tertata dengan baik ini bisa memberikan kesan indah, nyaman dan suci bagi pemedek,” imbuhnya.

Para pedagang yang berjualan di pelataran jalan dari Pura Penataran Agung sampai ke pintu masuk utama Pura Besakih juga diminta ditertibkan. Sudikerta kemudian menghimbau agar kedepannya para pedangang tidak lagi berjualan di areal tersebut karena akan memberikan kesan yang tidak baik. “Saya minta pedagang –  pedagang ini untuk segera direlokasi, karena ini akan terlihat sangat tidak elok, untuk sekarang saya berikan keringanan asal tetap menjaga kebersihan dan kesucian pura, tapi nanti kalau kita sudah sediakan tempat, mau tidak mau mereka harus menempati tempat yang sudah kita sediakan,” tegasnya.

Diakhir peninjauan Wagub Sudikerta mengharapkan agar apa yang telah menjadi sorotannya saat ini mengenai penataan Pura Besakih untuk segera ditindak lanjuti oleh SKPD terkait yang menjadi leading sektor sehingga dananya dapat segera di anggarkan di tahun 2016. “Untuk dana kita menunggu tindak lanjut dari SKPD terkait melalui perencanaan yang baik sehingga bisa dianggarkan di tahun 2016,” tegasnya yang dalam kesempatan tersebut juga didampingi oleh Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Ketut Wija, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Dinas Kehutanan Provinsi Bali, serta Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali.