musyawarah-ppni-2Denpasar (Metrobali.com)-

Kesehatan merupakan investasi atau modal yang utama untuk berkarya secara produktif dan kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, kemitraan berbagai unsur masyarakat dalam pembangunan kesehatan mutlak diperlukan untuk menghimpun sumber daya, pemikiran dan tindakan menuju Bali yang Mandara dalam rangka pencapaian visi Indonesia Sehat yaitu masyarakat yang sehat secara mandiri dan berkeadilan. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (Muswil PPNI) di Fave Hotel Tohpati, Denpasar, Minggu(25/9).

“Kesehatan itu investasi dan modal kita untuk lebih produktif jadi diperlukan tenaga kesehatan agar mempersiapkan diri sejak dini dalam menjalankan pekerjaan keprofesianya melalui sertifikasi kompetensi tersebut,” jelas Sudikerta yang menurutnya hal tersebut sesuai dengan pemberlakuan Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan Undang Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Disamping itu, dalam era keterbukaan saat ini para tenaga kesehatan juga harus memanfaatkan peluang yang ada untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat membesarkan organisasi PPNI tersebut serta meningkatkan kualitas diri anggota PPNI tersebut. Lebih lanjut disampaikan Sudikerta, profesi perawat sebagaimana tenaga kesehatan lainnya memiliki nilai strategis dalam pelayanan  kesehatan. Oleh karena itu melalui momentum muswil tersebut diharapkan mampu dijadikan sebagai ajang introspeksi diri dan juga kontempiasi tentang gerak langkah yang telah dilakukan selama ini. Mengingat saat ini kecenderungan masyarakat pada tuntutan kualitas pelayanan kesehatan yang paripurna. Sudikerta juga berpesan kepada para peserta yang  hadir selalu berusaha untuk menjaga citra yang selama ini telah tertanam di hati masyarakat dengan selalu menjalankan tugas – tugas dengan baik berlandaskan etika profesi serra memperhatikan kaedah – kaedah hukum yang berlaku.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma menyampaikan bahwa PPNI merupakan organisasi profesi yang saat ini anggotanya mencapai 9000 anggota seluruh bali, baik tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan keseharan. Ia menyampaikan organisasi PPNI tersebut selama ini sudah turut serta mendukung peningkatan derajat kesehatan di masyarakat baik itu di Bali atau nasional. Selain itu upaya – upaya yang telah dilakukan oleh PPNI juga berkaitan dengan kegiatan bidang organisasi, hukum dan politik, serta pelatihan dan pendidikan. Perkembangan dinamika kesehatan saat ini mengakibatkan organisasi harus melakukan upaya penyegaran, melakui rapat kerja dalam setahun sekali atau musyawarah dalam lima tahun sekali yang dimana sebelumnya pelaksanaan muswil dilakuka  di Sumatera selatan 2015. Oleh karena itu Muswil ke 9 yanv saat ini dilaksanakan mengambil tema “Melalui muswil kita tata profesionalisme perawat menuju sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk mendukung pembangunan bidang kesehatan di Provinsi Bali”.

Ditambahkan oleh Ketua DPW PPNI Bali, I Dewa Agung K. Sudarsana mengatakan PPNI Bali lahir pada tanggal 23 juli 1975 dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan mutu perawat dalam mengembangkan kemampuannya sebagai perawat saat memberikan pelayanannya kepada publik. Sehingga mampu membangun sistem keperawatan indonesia yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang. Mengingat praktek keperawatan merupakan inti dari profesi yang mereka tekuni.

Pembukaan kemudian ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh  Wagub Sudikerta yang turut didampingi oleh Ketua DPW PPNI Bali I Dewa Agung K. Sudarsana dan juga Ketua Panitia I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma. Sebelumnya juga telah dilaksanakan kegiatan donor darah, kerja bakti di Lapangan Renon serta seminar nasional yang diikuti 750 orang. Dan hari ini adalah kegiatan puncak yang diikuti oleh 185 peserta yang merupakan utusan dan peninjau dari dewan pimpinan daerah seluruh Indonesia. AD-MB