WAGUB TINJAU SIMANTRIMangupura (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta berharap para pendamping Simantri bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya, terutama mengajarkan tata kelola administrasi yang benar agar para pengelola simantri bisa tertib administrasi. Hal tersebut menurut Wagub sangat penting, karena tata kelola administrasi yang benar membantu pengelola menentukan berapa besar hasil keuntungan yang bisa diraih atau kerugian yang dialami setiap bulannya. Dan hasil yang pasti tersebut menurutnya juga akan menentukan kesejahteraan para anggotanya, karena apabila keuntungan yang diperoleh maka para anggota bisa menikmati bagian  yang lebih besar. Dan apabila mengalami kerugian, maka para anggota menurutnya perlu meningkatkan kiat dan usahanya dalam mengelola program-program terintegrasi pada unit simantri tersebut. Disamping itu, tertib administrasi menurut Sudikerta juga akan menghindarkan para pengelola dari masalah yang mungkin timbul kedepannya . Demikian disampaikan  Sudikerta saat meninjau pelaksanaan simantri di 3 lokasi di kabupaten Badung, Minggu (18/10). “Para pendamping tolong nanti diajarkan administrasi yang benar kepada para pengelola simantri, apa yang diinput pada pembukuannya harus benar antara pemasukan dan biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga diketahui untung atau rugi. Disamping administrasi juga bermanfaat dalam pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).  Ternak yang mati ataupun sakit harus dibuatkan BAP disertai foto sebagai bukti untuk laporan. Jangan sampai dibiarkan, nanti bisa-bisa para pengelola terkena masalah apabila ada pemeriksaan. Jadi saya harapkan harus tertib administrasi,” tegas Sudikerta.

3 lokasi simantri yang ditinjau Wagub Sudikerta secara maraton yakni 2 simantri yang sudah berjalan yaitu Simantri 174 Gapoktan Dharma Pertiwi di Br. Kurubaya, Kel. Lukluk, dan Simantri 085 di Br. Nyelati, Ds. Kuwum, serta 1 simantri Gapoktan Pula Kerthi yang masih dalam proses pembangunan di Br. Kuwum, Ds. Kuwum. Ketiga simantri tersebut berada di kecamatan Mengwi, Badung.

Dalam peninjauan tersebut beberapa perkembangan dan kendala-kendala disampaikan para pengelola simantri, diantaranya disampaikan Ketua Simantri 174, Gusti Susila Bawa, yang memaparkan kemajuan simantri yang dikelolanya. Ia menyatakan ternak yang awalnya berjumlah 21 ekor (20 ekor betina plus 1 ekor pejantan), sudah berkembang biak yang menghasilkan 9 ekor anak sapi. Namun dari hasil perkembangbiakan tersebut, menurutnya 3 ekor mati karena mengalami keracunan. Dari segi pemasaran pupuk organik ia mengaku memperoleh keuntungan lumayan besar, hampir mencapai 1,5 miliar per-tahunnya. Keuntungan sebesar tersebut dicapainya dari pemasaran pupuk yang diproduksi kelompoknya sendiri hampir 5 ton per-hari, dan juga memasarkan kembali pupuk yang didapat dari hasil kerjasama dengan simantri-simantri lain. Begitu pun untuk bahan baku pupuk, ia mengaku juga mendapatkan pasokan kotoran dari simantri-simantri lainnya. Sedangkan kendala-kendala yang dialaminya yakni terkait pengolahan bio gas dan bio urine, yang susah dipasarkan karena peminatnya masih jarang.

Mendengarkan hal tersebut Wagub Sudikerta menyampaikan apresiasinya, namun tetap berharap apa yang dihasilkan bisa melebihi saat ini sehingga bisa lebih mensejahterakan para anggotanya. Sudikerta juga berharap simantri-simantri lain bisa meniru apa yang dihasilkan simantri tersebut. Lebih jauh Sudikerta menghimbau para anggota simantri terlebih dulu menyinkronkan persoalan-persoalan yang timbul di internal kelompoknya, sehingga tidak terpecah belah yang bisa mengganggu perkembangan dan kemajuan kelompok tersebut.

Sementara saat meninjau simantri di Br. Kuwum yang sedang tahap pembangunan, Ketua Gapoktan, Made Mudana yasa, menyampaikan kelompoknya yang beranggotakan 24 orang mendapatkan bantuan simantri untuk tahun 2015. Pembangunan kandang dan fasilitas pengolahan lainnya yang berasal dari dana hibah simantri sebesar 55 jt, menurutnya dimulai bulan Agustus dan ditarget selesai pada akhir bulan Oktober, karena Ia mengaku mulai bulan Nopember ternak sudah akan didatangkan. Ia sangat berterimakasih atas bantuan yang diterima kelompoknya, yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Pada kesempatan itu Ia juga menyampaikan agar Banjar lain didaerahnya seperti Br. Balangan dan Balangan Kangin juga mendapatkan pemerataan bantuan simantri, karena menurutnya didaerah tersebut banyak warga yang berminat namun sama sekali belum ada bantuan simantri yang turun.

Menanggapi hal tersebut Wagub Sudikerta menyampaikan ucapan terimakasihnya atas masukan yang disampaikan. Sudikerta menjelaskan tujuannya melaksanakan peninjauan disamping melaksanakan pengawasan bagi simantri-simantri yang sudah berjalan, juga untuk menjaring informasi-informasi baru seperti itu sehingga bisa melaksanakan program-program secara merata di Bali. Ia mengaku akan segera menindaklanjuti informasi tersebut, dan dan selanjutnya berkoordinasi dengan dinas terkait agar daerah yang belum mendapatkan bantuan simantri bisa diprogramkan di tahun 2016. Sudikerta memaparkan sampai saat ini simantri yang sudah tersebar diseluruh Bali hampir mencapai 600 simantri, jadi menurutnya masih tersisa 400 simantri yang akan terus digelontorkan sesuai program yang direncanakan mencapai 1000 simantri pada tahun 2018. Untuk itu, Sudikerta berharap agar Simantri yang bertujuan meningkatkan taraf hidup para anggotanya dimanfaatkan sebaik-baiknya. AD-MB