dsc_6542Denpasar (Metrobali.com)-

 

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang selalu beriringan dengan koperasi diharapkan dapat terus berkembang lebih luas, tidak hanya sebatas UMKM pendukung sektor pariwisata, namun juga sektor lainnya, salah satunya pengusaha otomotif yakni usaha jasa bengkel. Permasalahan-permasalahan yang sering dialami para pelaku usaha jasa bengkel selama ini diharapkan bisa terbantu dengan adanya dukungan dari koperasi. Demikian pernyataan Wagub Ketut Sudikerta yang terungkap saat dirinya meresmikan berdirinya Koperasi Jasa Perbengkelan Makmur Jaya Abadi yang dibentuk oleh anggota Perkumpulan Bengkel se-Bali di Jl. By Pass Prof. IB. Mantra, Ketewel, Gianyar, Sabtu (24/9). “Para anggota jasa perbengkelan telah menunjukan semangat bersatu dalam wadah Koperasi, semoga kesulitan-kesulitan yang dialami para pelaku usaha bengkel terutama permodalan nantinya bisa difasilitasi oleh wadah ini,” ujar Sudikerta.

Lebih jauh, Wagub Sudikerta menghimbau koperasi yang terbentuk tersebut tidak hanya bergerak dalam usaha simpan pinjam semata namun juga bergerak dalam jenis usaha lainnya baik seputaran otomotif maupun usaha umum lainnya. “Saya beharap koperasi ini bisa benar-benar bisa membantu anggotanya, koperasi bisa memediasi kebutuhan onderdil yang dibutuhkan para anggotanya, sehingga tidak usah bingung mencari suplier lagi,” imbuh Sudikerta seraya kembali berharap agar koperasi tersebut kedepannya tidak hanya melayani anggota saja, tetapi juga menjangkau masyarakat umum sehingga bisa ikut mendukung kemajuan perekonomian masyarakat Bali. Pada kesempatan itu, Wagub Sudikerta juga menjelaskan keberadaan Gerbangsadu di desa-desa di Bali yang menurutnya juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk memperoleh bantuan permodalan.  

Ditambahkan Perwakilan Dinas Koperasi, Koperasi di Bali mengalami perkembangan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, mengingat peran koperasi dalam memajukan kesejahteraan bersama dan memfasilitasi kesulitan anggotanya. Koperasi yang berkembang di Bali saat ini menurutnya tidak hanya pada jenis usaha simpan pinjam, namun sudah ada beberapa yang merambah jenis usaha lain seperti diantaranya travel biro serta operasional hotel, dan  koperasi usaha jasa bengkel yang baru diresmikan tersebut menurutnya merupakan satu-satunya di Bali. Pada kesempatan itu dijelaskan pula sedikit tentang pengurusan Akta Badan Hukum pendirian Koperasi yang akan keluar maksimal dalam 7 hari, setelah  persyaratan-persyaratan yang jumlahnya sekitar 12 jenis sudah dilengkapi.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Koperasi, Ketut Kawiastu menceritakan sejarah koperasi yang didirikan diawali dari terbentuknya Perkumpulan Bengkel se-Bali pada tahun 2008, yang memiliki visi sama sehingga terbentuk koperasi tersebut. Untuk keanggotaan koperasi, Ia menjelaskan anggota perkumpulan akan otomatis menjadi anggota koperasi, dan tidak masuk menjadi anggota apabila memang benar-benar memiliki alasan yang patut dipertimbangkan. Tujuan utama pembentukan koperasi tersebut diantaranya membantu pengusaha bengkel UMKM memobilisasi permodalan untuk meningkatkan usaha yang digeluti. Tak hanya itu, koperasi tersebut juga akan melaksanakan kegiatan sosial bagi para anggota yakni bantuan bedah bengkel. Kedepannya, Ia pun berharap bisa bekerjasama dengan perbankan yang ada di Bali dan bisa bekerjasama dengan Pemprov Bali terkait mediasi perawatan berkala mobil-mobil operasional dilingkungan Pemprov di seluruh bengkel anggotanya yang dklaim terdapat sebanyak 300 bengkel mobil yang tersebar di seluruh Bali.  

Selain meresmikan, Wagub Sudikerta yang kala itu didampingi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali, AA. Gede Geria, juga turut menyerahkan secara simbolik bantuan mobil operasional dari Dinas Koperasi Provinsi Bali.  AD-MB