Wakil Gubernur Bali , Ketut Sudikerta

Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta medana punia Rp 30 juta/MB

Gianyar (Metrobali.com)-

Yadnya yang dilaksanakan dengan ikhlas dalam kehidupan, harus sesuai dengan ajaran sastra suci Hindu (Weda).  Dalam melaksanakan yadnya, umat harus melihat kemampuan yang dimiliki agar jangan sampai memaksakan kehendak. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali , Ketut Sudikerta, saat menghadiri karya Taur Panca Wali Krama, Kahyangan Jagat Pura Samuantiga, Bedulu, Blahbatuh, Gianyar pada Rabu (20/4).

Dihadapan krama yang hadir, Wagub Sudikerta mengajak umat untuk terus meningkatkan sradha dan bhakti  serta ajaran agama Hindu untuk dijadikan penuntun hidup. Tak hanya itu, Sudikerta juga mengajak umat untuk meningkatkan tata krama agama hindu seperti yang sudah berjalan dari dulu supaya tetap Ajeg dan juga untuk meningkatkan swadharma beragama serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dalam melaksanakan yadnya, harus dilakukan dengan tulus ikhlas dan dapat dilaksanakan dengan kesederhanaan. Karena pada hakekatnya yadnya yang kita jalankan tidak pernah berhenti dan terus berkesinambungan,” ucapnya.

Disamping itu, orang nomor dua di Bali tersebut juga menghimbau kepada masyarakat agar melaksanakan yadnya dengan “Satya”, yang berarti bagaimana pun bentuk dari pelaksana yadnya tersebut agar mengedepankan sikap-sikap kesetiaan. Sehingga tujuan dari yadnya bisa tercapai.

Karya Taur Panca Wali Krama sendiri di puput oleh 14 Pedande dan Karya Panca Wali Krama  dilaksanakan setiap 20 tahun sekali. Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta menyerahkan punia sebesar 30 juta serta pis bolong sebanyak 200 keping. Hadir pula mantan Gubernur Bali, Dewa Made Beratha serta beberapa pejabat dilingkungan Pemprov Bali.

Usai menghadiri karya Taur Panca Wali Krama, Kahyangan Jagat Pura Samuantiga, Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Wagub Sudikerta juga menghadiri karya Taur Balik Sumpah lan Pujawali di Pura Dalem, Desa Pakraman Tegal Saat, Desa Pejeng Kangin, Tampaksiring, Gianyar. RED-MB