Gianyar (Metrobali.com)-
Wakil Gubernur Bali Drs.Puspayoga mengapresiasi kegiatan ngaben massal yang belakangan marak dilaksanakan Desa Pakraman di sejumlah Kabupaten/Kota. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Upacara Ngaben Massal yang digelar krama Desa Pakraman Benawah, Desa Petak, Gianyar, Minggu (5/8). Dalam kesempatan itu, Wagub Drs.Puspayoga didampingi Kadis Kebudayaan Kabupaten Gianyar Tjok Rai Widiarsa Pemayun yang mewakili Bupati Gianyar. Kehadiran Wagub disambut Bendesa Adat Benawah Made Ardita dan Ketua Panitia Karya Nyoman Diana.
Kehadiran Wagub Drs.Puspayoga pada kegiatan Ngaben Massal merupakan wujud apresiasi atas semangat krama Hindu di Bali dalam melaksanakan yadnya. Menurutnya, kehidupan krama Hindu di Bali tak bisa dipisahkan dari kegiatan yadnya. Ditambahkannya, kegiatan ngaben yang dilaksanakan secara massal merupakan aktualisasi dari semangat menyama braya. Lebih dari itu, kegiatan yadnya seperti ngaben massal sejalan dengan upaya mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan. Karena hampir sebagian besar bahan-bahan kebutuhan yadnya dapat diperoleh di pasar-pasar tradisional. Wagub berharap, ke depannya kegiatan yadnya yang digelar secara bersama ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan. Dalam kesempatan itu, Wagub Drs. Puspayoga juga sempat melihat secara langsung deretan sekah yang sudah tertata rapi dalam bale peyadnyan.

Bendesa Pakraman Benawah Made Ardita mengucapkan terima kasih atas kehadiran wagub Drs.Puspayoga. Menurutnya, kehadiran Wagub merupakan wujud perhatian seorang pemimpin atas apa yang dilaksanakan masyarakatnya. Lebih jauh dia menambahkan, upacara ngaben massal kali ini merupakan yang pertama kali digelar. “Ngaben massal yang pertama ini diikuti 40 sekah,” imbuhnya. Masih serangkaian dengan ngaben massal, juga digelar mapandes massal yang diikuti 60 peserta dan mapetik massal yang diikuti 50 peserta. Menurutnya, yadnya yang digelar secara massal ini mendapat respon positif dari warganya. Selain sebagai wujud kebersamaan, secara ekonomis juga sangat meringankan. Tiap sekah, tambah Ardita, kena urunan sebesar Rp. 3 juta. Sebagai wujud kebersamaan, krama lainnya yang kebetulan tidak mempunyai sekah juga dikenai urunan masing-masing Rp.100 ribu. Puncak kegiatan ngaben massal akan dilaksanakan pada Senin (6/8).
Hal senada juga diungkapkan Kadisbud Gianyar Tjok Rai Widiarsa Pemayun. Menurutnya, kegiatan ngaben massal yang belakangan mulai marak digelar sangat positif dalam situasi global yang berkembang belakangan ini. “Kegiatan ini saya nilai akan mampu mempererat ikatan sosial ekonomi krama Hindu di Bali,” imbuhnya. Pemerintah, tambah Tjok Rai, berkewajiban mendukung kegiatan-kegiatan positif semacam ini agar ke depannya bisa berjalan secara lebih baik. GAB-MB