Foto : Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E.,M.M., (tengah) usai Ujian Terbuka Promosi Doktor Ilmu Agama Program Pascasarjana IHDN Denpasar di aula Gedung Pascasarjana IHDN Denpasar, Senin (30/7/2018).

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya resmi menyandang gelar Doktor usai dinyatakan lulus dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor Ilmu Agama Program Pascasarjana IHDN Denpasar di aula Gedung Pascasarjana IHDN Denpasar, Senin (30/7/2018). Wakil Bupati Tabanan dua periode ini mampu mempertahankan disertasinya yang berjudul “Sistem Pendidikan Agama Hindu Berbasis Pasraman Dalam Meningkatkan Karakter Siswa di Kabupaten Tabanan.” Yang cukup membanggakan pula Sanjaya lulus dengan predikat cum laude.

Usai dinyatakan lulus sebagai Doktor Ilmu Agama ke -47, Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E.,M.M., mengaku perjuangan untuk menyelesaikan pendidikan akademik tertinggi ini memang lumayan berat. Apalagi ditambah dengan kesibukan mengabdi sebagai pemimpin di Tabanan dan juga dalam perhelatan Pilgub Bali Juni 2018 lalu. Namun berkat dukungan bsemua pihak, setelah menempuh pendidikan selama 6 tahun, akhirnya ia berhasil menuntaskannya.

Saat ditanya soal disertasinya, Sanjaya  yang  kini  disebut  sebagai “Doktor Pasraman” itu mengakui pasraman punya peran strategis dalam pendidikan karakter generasi muda Hindu di Bali. Di tengah adanya penurunan karakter, disharmonisasi generasi muda di Tabanan maka pasraman bisa berperan menguatkan kembali pembangunan kararakter.

“Tanggung jawab untuk menguatkan pendidikan karakter bukan hanya orang tua dan pemerintah, tetapi pasraman juga bisa membantu. Pasraman menjadi bagian penting dalam peningkatan kualitas SDM Hindu masyarakat Bali,” ujar mantan anggota DPRD Tabanan periode 2009-2014 itu.

Namun sejauh ini pasraman yang ada semuanya merupakan pasraman non formal dan tidak juga punya sistem kurikulum yang baku maupun standarisasi pendidikan. “Model pasraman yang saya teliti non formal. Belum ada pasraman formal,” ujar pria kelahiran Tabanan 4 Oktober 1966 itu.

Maka dari output penelitian ini diharapkan adalah model pengembangan pasraman yang formal dan standar serta punya kurikulum baku serta juga sesuai dengan peraturan yang ada. “Pasraman yang ada di Tabanan dan di Bali secara umum harus berpedoman pada UU, mengikutiuti aturan pemerintah, norma Peraturan Menteri Agama, sesuai pendidikan agama, kearifan lokal dan lain-lain,” tandasnya.

Dalam ujian terbuka ini, selaku promotor yakni Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., dan kopromotor Dr. Made Sri Putri Purnamawati, S.Ag., M.A.,M.Erg. Panitia Penguji Disertasi terdiri atas Ketua Prof. Dr. Drs. I Made Suradadi, M.A dengan anggota : 1) Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., 2) Dr. Made Sri Putri Purnamawati, S.Ag., M.A.,M.Erg. 3) Prof. Dr. Drs. I Nengah Dunia, M.Si. 4) Prof. Dr. I Wayan Suarjaya, M.Si. 5) Prof. Dr. I Made Suastika, SU. 6) Dr. Drs. I Made Wiguna Yasa, M.Pd. 7) Dr. Drs Relin D.E.,M.Ag. 8)Dr. Drs. I Nyoman Ananda, M.Ag.

Promotor atau pembimbing disertasi Sanjaya yakni Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., mengapresiasi kegigihan dan keuletan mahasiswa bimbingannya ini. Apalagi di tengah kesibukan sebagai Wakil Bupati Tabanan, Sanjaya tentu menjadi sosok pemimpin yang menginspirasi setelah bisa juga menyelesaikan studi doktor.

“Doktor Sanjaya ini gigih bimbingan, siang malam. Jam 12 malam nelpon bilang mau bimbingan. Ini yang tidak pernah saya temukan selama membimbing karena berani telpon pembimbingnya jam 12 malam. Sebab pembimbing sedang ngelekas,”katanya berkelakar.

Pihaknya berharap hasil penelitian disertasi Sanjaya ini bisa ditindaklanjuti sebagai model pengembangan pasraman formal ke depannya. “Hasil penelitian ini memberikan sumbangsih pada umat Hindu dan pemerintah. Ada model ikon pasraman yang bisa berkontribusi dalam pembangunan karakter masyarakat Hindu di Bali,” pungkas Sudiana yang juga Rektor IHDN Denpasar itu.

Pewarta : Widana Daud

Editor     : Whraspati Radha