Wabup Suiasa saat menghadiri Upacara Ngingsah dan Mendem Pedagingan di Pura Segara Legian yang dilaksanakan bertepatan dengan Buda Cemeng Warigadean, Rabu (24/3).

Mangupura, (Metrobali.com)

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri Upacara Ngingsah dan Mendem Pedagingan di Pura Segara Legian yang dilaksanakan bertepatan dengan Buda Cemeng Warigadean, Rabu (24/3). Upacara yang dipuput oleh Ida Pedanda Ngurah dari Griya Tukad Bindu Kesiman ini juga diisi dengan persembahyangan bersama yang juga dihadiri Ketua DPRD Badung Putu Parwata,  Anggota DPRD Badung I Gusti Ngurah Sudiarsa, Kadis Kebudayaan I Gde Eka Sudarwitha, Camat Kuta I Nyoman Rudiarta, Sekcam Kuta I Kadek Agus Suantara, Bendesa Adat Legian Anak Agung Made Mantra, tokoh masyarakat Kuta dan Legian, Kelian Banjar Adat lan Kaling se-Kelurahan Legian.

Ketua Panitia I Nyoman Ruta Adhy selaku panitia dan pengempon Pura Segara mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung dalam hal Wakil Bupati beserta jajaran dan Kepada Ketua DPRD beserta anggota yang telah hadir dan menjadi upasaksi dalam eedan karya yang dilaksanakan hari itu yaitu Ngingsah dan Mendem Pedagingan.

Lebih lanjut dilaporkan keberadaan Pura Segara ini awalnya disungsung oleh para tetua disana yang hidup sebagai bendega dimana kini telah berkembang menjadi 27 kepala keluarga dan tinggal br. Pekandelan Tengah Legian. “Upacara seperti ini sudah kami laksanakan 2 kali di tahun 1998 dan sudah  berjalan 30 tahun. Dan baru  sekarang kami bisa melaksanakan upacara kembali,” ujarnya. Dikatakan pula biaya pembangunan upakara dan upacara  sampai nyegara gunung menelan biaya sebesar biaya Rp 1 M. “Yadnya dan upakara ini merupakan wujud bhakti kami kehadapan Hyang Parama Kawi yang melinggih di Pura Segara Ini. Kami berharap dengan upakara dan upacara yang kami laksanakan ini mendatangkan kerahayuan dan kesejahteraan bagi kita semua,” harapnya.

Sementara itu Wabup Suiasa dalam sambutannya mengatakan sangat bangga dan mengapresiasi yadnya yang telah dilaksanakan krama pengempon Pura Segara  dengan hati yang tulus dan iklas. Dikatakan dengan melaksanakan eedan karya dengan hati yang suci tentu akan mendatangkan kerahayuan bagi semua.  Dikatakan upacara dan upakara tidak bisa diukur dari sedikit banyaknya biaya yang dikeluarkan . Namun upacara yadnya perlu juga didasari oleh ketulusiklasan dan kesungguhan para jnana karya serta pengempon dalam melaksanakan upacara tersebut. :Kami berharap dengan dilaksanakan upakara dan upacara ini  semua mendapat kerahayuan. Ngiring ngerastiti bhakti kepada Ida Sesuhunan  yang melinggih di Pura Segara ini. Semoga pancaran sinar suci Beliau memberikan aura yang positif penuh dengan kedamaian dan kesejahteraan bagi kita semua,” pungkasnya.

Sumber : Humas Pemkab Badung