Mangupura (Metrobali.com)-

 Keberhasilan pembangunan di Kabupaten Badung bahkan pembangunan di Bali sangat ditentukan oleh keberhasilan pembangunan di daerah pedesaan dimana pembangunan tersebut tidak boleh dilepaskan dari upaya untuk mengajegkan Bali. Untuk itu pemerintah Kabupaten Badung sangat serius melaksanakan pembangunan di desa, salah satunya  sangat mendukung dilaksanakan lomba desa secara berkelanjutan.

“Lomba desa ini bukan sekedar ajang adu gengsi antar desa melainkan sejatinya salah satu upaya untuk mengajegkan Bali serta lomba tersebut diorientasikan untuk membangun kapasitas dan peran serta masyarakat guna mewujudkan pembangunan dalam hal ini pembangunan di Kabupaten Badung yang berkelanjutan.” Demikian sambutan Bupati Badung yang dibacakan Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta pada penilaian lomba desa tingkat provinsi Bali di wantilan Dirgha Labha Desa Ungasan , Jumat (31/5).

 Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Badung dalam kesempatan tersebut diwakili I Made Duama, Ketua WHDI Kabupaten Badung Nyonya Sudikerta, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Badung Nyonya Kompyang R. Swandika, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung serta Ketua Tim Penilai lomba desa tingkat Provinsi Bali Ir. I Putu Astawa, MMa beserta rombongannya.

 Sudikerta menegaskan bahwa krama Badung agar senantiasa mengembangkan sikap gotong royong, bahu membahu dalam upaya meningkatkan  taraf kehidupan yang lebih baik bagi generasi masa kini dan mendatang. “Aktivitas yang telah dilaksanakan dalam lomba desa ini tidak boleh berhenti saat lomba berakhir, akan tetapi dijadikan pemicu dan pemacu untuk menumbuhkan kreativitas positif demi kemajuan desa masing-masing tanpa melupakan upaya untuk ajeg Bali.” Tegasnya.

 Kepala Desa Ungasan I Wayan Sugita Putra melaporkan Desa Ungasan merupakan salah desa terbaik di kabupaten Badung. Desa yang berada di Kecamatan Kuta Selatan ini memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan program pembangunan sehingga dapat menekan angka pengangguran di tahun 2012 menjadi nihil.

            Sementara itu ketua rombongan penilai lomba desa tingkat provinsi Bali yang sekaligus Kepala BPMPD Provinsi Bali Ir. I Putu Astawa, MMa mengatakan tujuan dari lomba desa ini bukanlah sekedar menjadi juara melainkan untuk mengevaluasi serta menilai kinerja aparat pemerintah desa dan tingkat perkembangan masyarakat desa dalam kurun waktu dua tahun. Lebih lanjut Putu Astawa mengungkapkan dalam lomba desa ini ada 8 indikator yang dinilai yakni pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga.

Disamping 8 indikator tersebut juga diberlakukan 4 indikator tambahan sebagai persyaratan penilaian lomba desa tingkat nasional, yakni : keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat desa, inisiatif dan kreatifitas daerah dalam pemberdayaan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan desa, tingkat kepatuhan terhadap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan serta kinerja camat, kepala desa dan lurah beserta perangkatnya dalam pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa atau kelurahan. PUT-MB