Mangupura (Metrobali.com)-
Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta mencanangkan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTPP) di Kabupaten Badung Tahun 2011 bertempat di Bumi Perkemahan Dukuh, Desa Blahkiuh, Kec. Abiansemal, Kamis (1/12) kemarin. Pencanangan tersebut ditandai dengan penanaman pohon pinang oleh Wabup Sudikerta. Kegiatan tersebut diikuti Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan I Gst. Ketut Sudaratmaja, Camat se-Badung, Tim Penggerak PKK Badung, Gatriwara Badung, Organisasi Wanita, TP PKK Kec. Abiansemal, Instansi terkait serta karma Subak Abian Tegal Sari, Br. Benehkawan, Blahkiuh.
            Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung dalam laporannya yang disampaikan Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Badung Luh Suryaniti mengatakan, banyaknya pohon yang ditanam dalam GPTPP ini berjumlah 25.000 pohon dimana anggarannya berasal dari APBN dan APBD Badung. Jenis pohon yang ditanam meliputi; pinang, mahoni, mangga, kelapa genjah, durian, cempaka dan sawo. Kegiatan penanaman ini dilaksanakan diseluruh Kecamatan di Badung yang disesuaikan dengan agroklimatnya. “Dilihat dari bibit yang ditanam pada masa mendatang diharapkan mampu memperbaiki hutan atau lahan serta menjaga ketersediaan air di Kabupaten Badung yang cenderung mengalami penurunan. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini mampu memberdayakan masyarakat pedesaan di Badung dengan motto “hutan lestari, lahan subur, masyarakat makmur,” terangnya.
            Sementara itu Wabup. Sudikerta menyampaikan, gerakan perempuan tanam pohon ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai kegiatan penanaman pohon sebelumnya. Kegiatan ini pada dasarnya bertujuan sama yaitu, menghentikan laju deforestasi, konservasi sumber daya genetik tanaman dan sebagai upaya pemulihan lahan kritis di luar kawasan hutan. “Dengan rasa kebersamaan dan tekad yang kuat dari segenap unsur masyarakat termasuk perempuan, maka kegiatan semajam ini harus terus digelorakan. Dengan demikian, kita mampu memenuhi luasan hutan seperti diamanatkan UU No. 41 tahun 1999 yaitu 30 % dari luas daratan, dengan pola tanaman hutan rakyat,” katanya.
            Hasil penanaman ini nantinya diharapkan, mempunyai fungsi yang sama dengan fungsi hutan yaitu; sebagai penyangga kehidupan khususnya konservasi tanah dan air, menjamin kontinyuitas aliran fluida atau udara dalam penyediaan oksigen dan pengaturan iklim mikro serta diharapkan dapat berperan dalam mengurangi pemanasan global yang sangat dirasakan saat ini.